Jamaah Islam Aboge Baru Gelar Salat Ied Jumat Pagi Tadi

- 14 Mei 2021, 12:57 WIB
Penganut Islam Aboge melaksanakan salat Id di Masjid Baitussalam atau Masjid Saka Tunggal di Banyumas Jawa Tengah pada Jumat, 14 Mei 2021.
Penganut Islam Aboge melaksanakan salat Id di Masjid Baitussalam atau Masjid Saka Tunggal di Banyumas Jawa Tengah pada Jumat, 14 Mei 2021. /Sumber: Antara / Sumarwoto/

PRFMNEWS - Sebagian besar umat islam di Indonesia telah melaksanakan salat idulfitri pada Kamis 13 Mei 2021 kemarin sesuai dengan ketetapan dari pemerintah.

Namun penganut islam Alif Rebo Wage (Aboge) yang tersebar di Banyumas, Jawa Tengah baru menggelar salat idulfitri pada hari ini, Jumat 14 Mei 2021.

Salah satu desa di Banyumas yang banyak dihuni penganut Aboge yakni di Desa Cikakak, Kecamatan wangon.

Baca Juga: Satgas Penanganan Covid-19 Jabar: Sosialisasi Larangan Mudik Efektif Tekan Angka Pemudik di Jabar

Warga nampak berduyun-duyun mendatangi Masjid Jami Baitussalam (Masjid Saka Tunggal) untuk melakukan salat ied. Salat ied di sana dipimpin oleh Kiai Sulam.

Kiai Sulam mengatakan, pada lebaran kali ini jumalh jemaah yang ikut tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya karena adanya larangan mudik.

"Mungkin ada beberapa yang merupakan pemudik, tapi sebagian besar warga lokal sini. Tahun kemarin mayoritas juga warga lokal yang salat ied di sini," kata Kiai Sulam sebagaimana dilaporkan ANTARA hari ini.

Baca Juga: Ziarah Kubur Dilarang, Pedagang Bunga Merugi

Dia berharap pandemi ini segera berakhir sehingga kehidupan kembali normal dan kembali nyaman, serta perekonomian bangkit dan pulih kembali.

"Mudah-mudahan di tahun Jim akhir ini, pandemi segera berakhir," harapnya.

Pelaksanaan salat ied yang digelar penganut Aboge pun menerapkan protokol kesehatan ketat.

Penganut Aboge tidak mempersalahkan adanya perbedaan hari pelaksanaan salat ied. Pasalnya penganut Aboge memiliki cara perhitungan tersendiri dalam menentukan tanggal syawal maupun peringatan hari besar islam lainnya.

Baca Juga: 28 Pemain Diboyong Shin Tae-yong ke UEA, Wakil dari Persib Hanya Aqil Savik

Penganut islam Aboge meyakini dalam kurun waktu delapan tahun atau satu eindu terdiri atas Alif, Ha, Jum Awal, Za/Je, Dal, Ba/Be, Wawu, dan Jim Akhir serta dalam satu tahun terdiri 12 bulan dan satu bulan teridiri dari 29-30 hari dengan pasaran berdasarkan perhitungan Jawa yaitu Pon, Wage, Kliwon, manis (Legi), dan Pahing.

Dalam hal ini, hari dan pasaran pertama pada tahun Alif jatuh pada Rabu Wage (Aboge), tahun Ha pada Ahad/Minggu Pon (Hakadpon), tahun Jim Awal pada Jumat Pon (Jimatpon), tahun Za/Je pada Selasa Pahing (Zasahing), tahun Dal pada Sabtu Legi (Daltugi), tahun Ba/Be pada Kamis Legi (Bemisgi), tahun Wawu pada Senin Kliwon (Waninwon), dan tahun Jim Akhir pada Jumat Wage (Jimatge).

Penganut Islam Aboge meyakini tahun 1442 Hijriah merupakan tahun Jim Akhir, sehingga tanggal 1 Muharam jatuh pada Jumat Wage yang selanjutnya patokan atau hari pertama dan pasaran pertama pada tahun tersebut.

Baca Juga: Perjuangan Timi Pemeran Yayat Bisa Ikut di Preman Pensiun 5: Casting Bermodalkan HP Pinjaman

Dalam menentukan tanggal perayaan hari-hari besar agama Islam, penganut Aboge memiliki rumusan tersendiri yang mengacu pada hitungan sesuai tahun berjalan, misalnya Donemro/Sanemro (Ramadhan/Puasa jatuh pada hari keenam pasaran kedua) untuk menentukan tanggal 1 Ramadhan serta Waljiro (Syawal jatuh pada hari pertama pasaran kedua) untuk menentukan tanggal 1 Syawal.

Berdasarkan rumusan tersebut, tanggal 1 Ramadhan 1442 Hijriah jatuh pada Rabu Kliwon karena merupakan hari keenam dan pasaran kedua setelah Jumat Wage, sehingga 1 Syawal jatuh pada Jumat Kliwon atau tanggal 14 Mei 2021. ***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah