Baca Juga: Menhan Prabowo Beri Beasiswa Penuh Hingga Sarjana untuk Anak-anak Awak Kapal Nanggala-402
Sementara itu Danseskoal, Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto menjelaskan alasan memilih Korea Selatan sebagai pihak yang melakukan overhaul Nanggala-402 ketimbang di negara pembuatnya, Jerman.
Menurut Iwan, Korea sudah memiliki izin ekspor lisensi atau dalam artian sudah dinyatakan mampu melaksanakan perbaikan dan membuat kapal selam sendiri.
"Korea sudah pernah membangun 9 kapal tipe 209-1200 dan mereka sudah punya export license sehingga mempunyai kemampuan untuk melaksanakan perbaikan sendiri, membuat sendiri," tuturnya.
Hal ini yang menjadikan alasan Indonesia memilih Korea sebagai pihak pelaksanaan overhaul untuk Nanggala-402 dan kembarannya Cakra-401 karena kemampuan mereka tidak jauh berbeda dari Jerman.
"Jadi itulah mengapa Cakra dan Nanggala dilaksanakan overhaul di Korea Selatan dengan kemampuan yang ada dan tidak jauh berbeda dengan kemampuan Jerman," pungkasnya.***