Jawab Tudingan Nanggala-402 Sudah Tua, TNI: Kapal Ini Laik Sampai 2022, Rutin Perawatan

- 28 April 2021, 09:37 WIB
KRI Nanggala 402.
KRI Nanggala 402. /Antara Foto/Suryanto


PRFMNEWS - TNI menjawab tudingan yang disampaikan beberapa pihak terkait kapal selam KRI Nanggala-402 sudah tua dan tidak layak pakai.

KRI Nanggala-402 dibuat pada tahun 1981 oleh galangan kapal Howaldt Deutsche Werke di Kiel, Jerman (barat).

Asrena Kasal, Laksamana Muda TNI Muhammad Ali mengatakan, kapal selam ini masih dinyatakan layak pakai hingga September 2022.

Baca Juga: Terbaru ! Ini Bagian Kapal Selam Nanggala-402 yang Berhasil Diangkat dan Sudah Ditemukan

"Jadi dari sisi kelaikan kapal ini dinyatakan laik sampai dengan September 2022," ujar Ali dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa 27 April 2021.

Ali juga menjelaskan, KRI Nanggala-402 ini sudah menjalani overhaul atau perbaikan menyeluruh di Korea pada 2011 dan selesai 2012. Selain itu kapal ini juga rutin mendapat perawatan dua tahunan mulai dari perbaikan Hardepo, Harmen hingga Docking.

Terkait dengan usia Alutsista kapal selam milik TNI AL, ia menyebut usianya relatif dan tergantung dari sistem pemeliharan. Jika pemeliharaan baik maka usia kapal selam bisa digunakan lebih dari 30 hingga 40 tahun kedepan.

Baca Juga: Ada Anggapan KRI Nanggala-402 Tenggelam Karena Kelebihan Muatan, TNI: Ini Tidak Benar dan Tidak Berdasar

Kapal selam tipe 209 seperti KRI Nanggala-402 juga masih dipakai di beberapa negara seperti India dan Amerika Latin.

"India juga gunakan, Amerika Latin hampir semua pakai 209 dan beberapa masih aktif, bahkan Brazil ada (kapal selam) yang lebih tua dari kita," ungkapnya.

Baca Juga: Menhan Prabowo Beri Beasiswa Penuh Hingga Sarjana untuk Anak-anak Awak Kapal Nanggala-402

Sementara itu Danseskoal, Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto menjelaskan alasan memilih Korea Selatan sebagai pihak yang melakukan overhaul Nanggala-402 ketimbang di negara pembuatnya, Jerman.

Menurut Iwan, Korea sudah memiliki izin ekspor lisensi atau dalam artian sudah dinyatakan mampu melaksanakan perbaikan dan membuat kapal selam sendiri.

"Korea sudah pernah membangun 9 kapal tipe 209-1200 dan mereka sudah punya export license sehingga mempunyai kemampuan untuk melaksanakan perbaikan sendiri, membuat sendiri," tuturnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Beri Bintang Jasa Jalasena dan Naikkan Pangkat 53 Prajurit KRI Nanggala 402 yang Gugur

Hal ini yang menjadikan alasan Indonesia memilih Korea sebagai pihak pelaksanaan overhaul untuk Nanggala-402 dan kembarannya Cakra-401 karena kemampuan mereka tidak jauh berbeda dari Jerman.

"Jadi itulah mengapa Cakra dan Nanggala dilaksanakan overhaul di Korea Selatan dengan kemampuan yang ada dan tidak jauh berbeda dengan kemampuan Jerman," pungkasnya.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x