Banjir Bandang di NTT Sebabkan 27 Orang Hilang, 41 Orang Meninggal

- 5 April 2021, 08:21 WIB
Nusa Tenggara Timur  atau NTT masih terancam disapu banjir bandang dan longsor karena badai siklon tropis 99S semakin kuat di Laut Sawu.
Nusa Tenggara Timur atau NTT masih terancam disapu banjir bandang dan longsor karena badai siklon tropis 99S semakin kuat di Laut Sawu. /Antara Foto/HO/Dok BPBD Flores Timur/wpa/foc/pri.

Di samping korban jiwa, banjir bandang berakibat pada 5 jembatan putus dan puluhan rumah warga tertimbun lumpur, seperti di Desa Nelelamadike, dan puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonara Barat.

Bupati bersama jajaran telah berada di lokasi dan membantu penanganan darurat bencana. Rombongan yang menyertai Bupati terdiri dari unsur BPBD, TNI, Polri, dinas PUPR, Satpol PP, dinas kesehatan, dinas pertanian dan dinas ketahanan pangan, dinas perkebunan dan peternakan, perwakilan DPRD dan unsur terkait lain.

Baca Juga: Turnamen Persib Academy League Sudah Dimulai, Wakil Kota Bandung dan Cimahi Bersaing Ketat

Berdasarkan laporan BPBD, insiden banjir bandang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi. Banjir yang melanda beberapa wilayah di tiga kecamatan terjadi pada Minggu (4/4) dini hari sekitar pukul 01.00 waktu setempat atau Wita.

BNPB telah berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk dukungan penanganan darurat. Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB dan dukungan logistik akan segera dikirimkan ke lokasi terdampak. Dukungan logistik yang telah didorong menuju lokasi bencana antara lain makanan siap saji 1.002 paket, lauk pauk 1.002 paket, makanan tambah gizi 1.002 paket, selimut 3.000 lembar, sarung 2.000 lembar, rapid test antigen 10.000 test, masker kain 1.000 buah dan masker medis 1.000 buah.

Banjir juga melanda wilayah Kabupaten Malaka di Nusa Tenggara Timur pada Minggu (4/4), pukul 08.00 waktu setempat. Banjir dipicu oleh hujan intensitas tinggi hingga debit air Sungai Benenai meluap.

Baca Juga: Pengendara Mobil Korban Pelemparan Batu di Arcamanik Kota Bandung Meninggal Dunia

Wilayah-wilayah yang terdampak yaitu di Kecamatan Malaka Tengah (Desa Naimana, Fahiluka, Kawalu, Railor, Bereliku), Kecamatan Malaka Barat (Desa Motaain, Oan Mane, Sukun, Fafoe, Lasaen, Umatoos, Rabasa, Rabasa Haerain, Loofoun, Maktihan, Naas, Motaulun), Kecamatan Weliman (Desa Forekmodok, Lamudur, Wederok dan Kleseleon), Kecamatan Wewiku (Desa Halibasar) dan Kecamatan Kobalima (Desa Lalekun Barat)

Dampak banjir berupa ratusan rumah terendam dengan ketinggian air hingga 1,5 meter. TRC BPBD Kabupaten Malaka telah turun ke lokasi untuk melakukan pendataan, berkoordinasi dengan instansi terkait, dan bersama tim gabungan melakukan evakuasi. Banjir mengakibatkan jembatan penghubung kantor BPBD dengan ibukota Kabupaten Malaka terputus.

Baca Juga: Dadang Supriatna Dukung Pegembangan Olahraga Aeromodelling di Kabupaten Bandung

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x