Namun bukan berarti pelatihan berhenti di situ saja, setelah hari ini maka ada sejumlah tahapan-tahapan lainnya mulai dari kelas dasar, pemula, intermediate hingga expert.
Jika dihitung maka keseluruhan tahapan peserta yang lolos seleksi dan dilatih sebagai developer profesional yaitu mencapai 200 jam atau diselesaikan selama 5 bulan.
"Dalam kegiatan ini peserta akan mendapat transfer knowledge dari para praktisi handal yang sukses dalam pengembangan aplikasi dan game," tuturnya.
Munculnya pandemi Covid-19 ternyata membawa pengaruh besar terhadap perkembangan dunia digital atau Internet of Things (IoT). Salah satunya adalah para pengembang aplikasi 'dipaksa' untuk bisa mengikuti kebutuhan pasar digital, dan menciptakan aplikasi-aplikasi yang menjawab tantangan new normal.
"Akan banyak aplikasi menarik sesuai kreativitas dan kemampuan anak bangsa. Tahun ini kami punya banyak program, seperti 'Nyatakan Ide' khusus developer aplikasi dan game yang diberi challenge mereka untuk bisa come up with sollutiion tentang New Normal," ungkapnya.
Sementara itu, CEO Dicoding Indonesia, Narendra Wicaksono menuturkan, Indonesia saat ini kekurangan developer terampil, bukan hanya dari kuantitas tetapi juga kualitas.
Banyak lulusan IT yang tidak terserap di pasar kerja, salah satunya akibat standar atau kebutuhan industri tidak sesuai dengan kualifikasi pencari kerja.
Ia menyebut, Indonesia butuh 600 ribu developer per tahun, sedangkan lulusannya per tahun hanya 400 ribu dari perguruan tinggi dan SMK.
Baca Juga: Tayang 9 April, Ini Sinopsis Night In Paradise yang Dibintangi Aktris Vincenzo, Jeon Yeo-Bin