Bawa Senjata Airgun dan Tembak Polisi, Ternyata Tersangka ZA Masuk Mabes Polri Lewat Pintu Ini

- 1 April 2021, 11:19 WIB
Polri menembak mati satu terduga teroris berjenis kelamin perempuan, yang diduga hendak menyerang markas besar (Mabes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Rabu 31 Maret 2021
Polri menembak mati satu terduga teroris berjenis kelamin perempuan, yang diduga hendak menyerang markas besar (Mabes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Rabu 31 Maret 2021 /ANTARA/HO-Humas Polri/am.


PRFMNEWS - Satu wanita terduga teroris tewas ditembak polisi akibat melakukan penyerangan di Mabes Polri pada Rabu 31 Maret 2021. Pasalnya pelaku sempat menembak dengan senjata airgun beberapa kali kepada petugas kepolisian.

Kapolri Jendral Pol. Listyo Sigit Prabowo menyatakan, terduga teroris itu berinisial ZA,berusia 25 tahun dan warga Ciracas, Jakarta Timur.

Ia menyebut, ZA bisa masuk ke Mabes Polri dengan membawa senjata karena lewat pintu belakang Mabes Polri.

Baca Juga: BIN Ungkap Terduga Teroris di Mabes Polri Amatir

Baca Juga: Wagub Uu: Tidak Ada Kitab Suci yang Halalkan Segala Cara untuk Tujuan Masing-masing

 

"Jam 16.30 WIB ada seorang wanita yang berjalan masuk dari pintu belakang kemudian mengarah ke pos gerbang utama di Mabes Polri," ujar Listyo dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Rabu 31 Maret 2021 malam.

Setelah itu, tersangka menanyakan lokasi Kantor Pos kepada anggota polisi yang berjaga di pos jaga. Anggota pun menunjukkan arah Kantor Pos.

ZA meninggalkan pos jaga, tapi tak lama kemudian pelaku kembali ke pos jaga dan menyerang anggota dengan melepaskan 6 kali penembakan.

Baca Juga: Wanita Terduga Teroris yang Ditembak Mati di Mabes Polri Sempat Buat Surat Wasiat dan Pamit di Grup Keluarga

Baca Juga: Pasca-Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Polisi Telah Tangkap Perakit Bom

"Dua penembakan anggota dalam pos, dua kali di luar, dan menembak lagi kepada anggota yang ada di belakangnya," jelasnya.

Melihat aksi yang membahayakan dari pelaku ZA, polisi pun melakukan tindakan tegas dan terukur dengan menembak mati di tempat. ZA pun terkapar di lokasi dekat pos jaga.

Listyo menegaskan, ZA ternyata berideologi ISIS dan masuk kategori teroris 'lone wolf' atau bergerak sendiri.

"Kemudian dari hasil profiling dari yang bersangkutan bahwa yang bersangkutan ini adalah tersangka atau pelaku lone wolf, yang berideologi radikal ISIS yang dibuktikan dengan postingan di sosial media," pungkasnya.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah