“Banyak kebijakan yang tidak sejalan dengan apa yang tidak diharapkan oleh Presiden dalam rangka mendorong konsumsi produk dalam negeri. Saya ambil contoh, tingkat bunga kita yang tertinggi di Asia. Bagaimana kita bisa bersaing kalau sektor usaha kita biayanya mahal,” tambah Acu.
Baca Juga: Kerap Langgar Aturan, Sejumlah Tempat Hiburan di Bandung Wetan Terancam Ditutup Pemkot
Ia menyatakan, hal lain yang bisa dilakukan yakni regulasi yang mendorong pendirian usaha, kemudian insentif dari pemerintah, dan fasilitas perdagangan dalam negeri yang juga harus ditingkatkan.
“Dalam banyak hal terkait dengan pembatasan impor, kalau lihat perdagangan di market place atau toko online itu lebih dari 85 persen itu barang impor. Saya kira persoalannya mulai dari regulasi yang mendorong pendirian usaha, kemudian insentif yang diberikan pemerintah, bunga yang kompetitif, termasuk fasilitasi terkait perdangangan yang ada di dalam negeri,” tukasnya.***