PRFMNEWS - Budayawan Supriyanto atau lebih kondang dengan nama Prie GS meniggal dunia pada Jumat 12 Februari 2021 pagi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun turut berduka atas berpulangnya pria kelahiran Kendal 56 tahun silam itu. Ganjar langsung melayat ke rumah duka Prie GS yang berada di Jalan Candi Kalasan, Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.
Berpakaian putih dan mengenakan peci, dia menyampaikan duka pada istri Prie GS. Ganjar menyampaikan doa dan berharap almarhum husnul khotimah.
“Kami turut berduka. Saya agak kaget karena beberapa waktu ini saya melihat Mas Prie kok masih sehat. Jadi saya tidak tahu kapan sakitnya, dan tadi pagi saya dikabari beliau meninggal. Tentu saya berdoa untuk beliau mudah-mudahan seluruh dosa-dosanya diampuni, dan husnul khotimah,” ucap Ganjar di rumah dinasnya.
Baca Juga: Tinjau Lokasi Banjir Indramayu, Uu Ruzhanul Ulum: 21 Ribu Warga Masih Mengungsi
Baca Juga: Jateng Siaga! Jabar dan Sejumlah Provinsi Lainnya Mesti Waspadai Hujan Lebat Dua Hari ke Depan
Banyak kenangan yang diingatnya pada mendiang Prie GS. Seperti, ketika keduanya melempar guyonan, di mana saat itu Prie GS menyebut Ganjar tak cocok jadi gubernur.
“Beberapa kali kita gojekan ngledek saya, saya masih ingat, ‘sampeyan itu ndak cocok jadi gubernur’. Itu kalimat yang menurut saya menarik, ‘karena gaya sampeyan itu bukan gaya gubernur’, dan itu ternyata yang menarik perhatian dari seorang prie GS,” tutur Ganjar.
Tak hanya itu, orang nomor satu di Jateng ini juga teringat pada momen saat berada dalam sebuah acara debat Pilkada jelang periode keduanya. Saat itu, kata Ganjar, mendiang Prie GS melemparkan pertanyaan tentang apa arti keluarga baginya.
“Kemudian saya lari dari panggung, saya ketemu istri anak saya, saya cium karena dia lagi di kursi penonton dan saya tidak jawab apa-apa. Setelah itu Mas Prie ngomong, cerita, setelah debat itu dia sampaikan, ngertio aku ora sido takon, jawabanmu ki marakke teksek (tahu begitu saya tidak jadi bertanya, jawabanmu membuat menohok),” kenang Ganjar.
Ucapan-ucapan tersebut, menurutnya, kecerdasan yang luar biasa. Ganjar juga melihat sosok Prie GS sebagai budayawan kritis yang paparannya disampaikan dengan sesuai kondisi riil.
“Atau (misalnya) menunjukkan bagaimana kanal banjir yang ada di Semarang waktu dibangun itu bagus bersih, dan tiba-tiba ada orang lagi buang air besar difoto sama dia. Jadi cerita-cerita yang disampaikan selalu menarik, dan tentu masyarakat Jateng, masyarakat Indonesia kehilangan seorang Prie GS,” tandas Ganjar.
Baca Juga: Kabar Baik, Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Sudah Sembuh dari Corona
Baca Juga: Kemenag Tiadakan UAMBN MA dan MTs Tahun 2021, Kelulusan Siswa Ditentukan dengan Tiga Syarat Ini
Sebagai informasi, sebelum menjadi budayawan, Supriyanto atau Prie GS mengawali kariernya sebagai wartawan di harian umum Suara Merdeka.
Prie GS juga dikenal sebagai kartunis, penyair penulis, dan public speaker di berbagai seminar, diskusi, dan menjadi host untuk acaranya sendiri, baik di radio maupun televisi. Belakangan, Prie GS aktif membuat konten talkshow di media sosial dengan budayawan Candra Malik.***