Presiden Sebut Ekonomi Indonesia Sudah Lewati Titik Terendah: Harus Dijaga

- 3 Desember 2020, 18:34 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Twitter.com/@jokowi

PRFMNEWS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan ekonomi Indonesia saat ini telah melewati titik terendah. Untuk itu, ia meminta jajarannya untuk menjaga tren positif ini.

Disampaikan Presiden, berdasarkan data per hari Kamis 3 Desember 2020 kasus aktif Covid-19 di Indonesia tercatat lebih rendah dari rata-rata dunia. Kasus aktif di Indonesia sebesar 12,72 persen, sedangkan rata-rata dunia 28,04 persen.

“Kerja keras tersebut mulai menampakkan hasil, sinyal positif sudah kita lihat,” ujar dalam sambutan yang disampaikan secara virtual pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2020, Kamis 3 Desember 2020.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Menanjak Terus, Ketua DPR RI Puan Maharani Minta Pemerintah Introspeksi

“Tingkat kesembuhan juga semakin membaik, mencapai angka 84,02 persen. Lebih baik dari angka kesembuhan rata-rata dunia sebesar 69,56 persen,” terang Presiden.

Di sisi pemulihan ekonomi, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III juga sudah menunjukkan tren positif jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Jika pada triwulan II-2020 ekonomi Indonesia terkontraksi minus 5,32 persen, pada triwulan III-2020 terjadi pembaikan menjadi minus 3,49 persen.

“Artinya, telah melewati titik terendahnya, titik balik menuju membaik, tren positif membaik,” ujar Presiden.

Kepala Negara pun menyampaikan keyakinannya bahwa ekonomi Indonesia akan terus bergerak membaik dalam kuartal-kuartal mendatang.

Baca Juga: Persib Lolos Lisensi AFC, Robert Alberts Tanggapi Santai: Persib Wajar Dapat Itu

“Dengan momentum ini, saya yakin kita akan bergerak lagi ke arah positif di triwulan IV dan seterusnya,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden juga memaparkan berbagai indikator-indikator ekonomi yang menggambarkan pertumbuhan ekonomi tersebut.

Industri pengolahan yang merupakan kontributor terbesar PDB (Produk Domestik Bruto), ujar Presiden, menunjukkan perbaikan di Oktober 2020. Perbaikan ini didukung oleh peningkatan impor bahan baku dan barang modal di bulan tersebut.

Baca Juga: Ini Kata DPRD Kota Bandung Tentang Beda Pendapat Soal Hadapi Wisatawan

Dari sisi pasar modal dan keuangan, Presiden menyampaikan, kinerja IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) dan nilai tukar rupiah menunjukkan peningkatan. Pada 17 November 2020, IHSG tercatat mencapai level 5.522, sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika adalah Rp14.050.

Presiden mengingatkan agar momentum pertumbuhan yang positif ini harus terus dijaga serta tetap fokus bergerak ke depan dalam upaya bangkit dan pulih dari pandemi.

“Kita harus tetap hati-hati, tidak boleh lengah. Kita tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Waspada agar jangan sampai terjadi gelombang yang kedua, yang akan sangat merugikan upaya dan pengorbanan yang telah kita lakukan,” pungkasnya. ***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah