Kutuk Keras Aksi di Sigi, Jokowi: Aksi Jelas Ingin Merusak Persatuan dan Kerukunan Bangsa

- 30 November 2020, 17:58 WIB
Presiden Joko Widodo mengutuk keras aksi teror di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah
Presiden Joko Widodo mengutuk keras aksi teror di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah /Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

PRFMNEWS - Presiden Joko Widodo mengutuk keras aksi teror pembantaian satu keluarga di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada Jumat 27 November 2020.

Jokowi menyebut tindakan tersebut di luar batas kemanusiaan dan tidak beradab sehingga menyebabkan empat orang yang merupakan satu keluarga tewas.

"Saya mengutuk keras tindakan di luar batas kemanusiaan dan tidak beradab yang menyebabkan empat orang saudara kita meninggal dunia dalam aksi kekerasan yang terjadi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah," ucap Jokowi dalam konferensi pers secara virtual yang diunggah akun Youtube Sekretariat Presiden, Senin 30 November 2020.

 

 

Baca Juga: Fakta-fakta Terbaru Aksi Teror dan Pembunuhan di Sigi, Pelaku Bawa Senjata Api dan Curi Beras

Baca Juga: Mahfud MD Pastikan Tim Tinombala Kejar Pelaku Kekerasan di Sigi yang Diduga Kelompok MIT

Jokowi mengatakan, aksi teror tersebut jelas bertujuan menciptakan provokasi dan teror di tengah-tengah masyarakat.

Bahkan menurutnya, aksi itu jelas ingin merusak persatuan dan kerukunan bangsa. Ia juga mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban.

"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban, ini adalah tragedi kemanusiaan dan pemerintah akan beri santunan kepada mereka yang ditinggalkan," kata Jokowi.

Kepolisian memastikan aksi teror pembunuhan terhadap satu keluarga tersebut dipimpin oleh Ali Kalora. Mereka dari kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Baca Juga: Kota Cimahi Angka Penganggurannya Tertinggi di Jawa Barat

 

 

Kapolda Sulteng, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengatakan selain membunuh satu keluarga itu, barang-barang milik korban turut diambil oleh para pelaku.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, Mahfud MD meminta seluruh pemimpin umat beragama di Sulawesi Tengah agar tidak terprovokasi oleh insiden ini dan isu SARA lainnya.

Ia menekankan pembakaran tidak dilakukan di Gereja, namun di sebuah tempat yang kerap dijadikan tempat pelayanan umat.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x