Jokowi Minta Libur Akhir Tahun Dipangkas, Pengamat: Akan Lebih Baik Lagi Jika Diberlakukan PSBB

- 30 November 2020, 13:23 WIB
Ilustrasi liburan.
Ilustrasi liburan. /prfmnews.id

PRFMNEWS - Perkembangan penyebaran virus corona (Covid-19) yang semakin mengkhawatirkan membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewacanakan memangkas libur akhir tahun atau cuti bersama akhir Desember 2020.

Presiden telah meminta Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy untuk mengurangi hari libur akhir tahun.

Pengamat Administrasi Publik, Yogi Suprayogi menilai akan lebih baik jika pada saat libur nanti, daerah yang memiliki kasus corona tinggi memberlakukan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Bagi saya tetap saja ada libur, cuma harus dilakukan PSBB tiap daerah," kata Yogi saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin 30 November 2020.

Baca Juga: Mahfud MD Hormat Pada Sikap Ketua PBNU dan PP Muhammadiyah yang Peduli Terhadap Bahaya Covid-19

Baca Juga: Selebgram Cantik Ayu Wulantari Tewas Bunuh Diri, Terjun dari Lantai 4 Sebuah Hotel di Bali

Jangan sampai kata dia, euforia Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dianggap masyarakat sudah kembali normal.

Padahal disisi lain, kasus harian corona di Indonesia semakin meningkat.

Selain terkait libur panjang akhir tahun, dia mengatakan bahwa pemerintah harus waspada terjadi peningkatan kasus setelah Pilkada Serentak berlangsung 9 Desember.

Pasalnya, banyak sekali potensi kerumunan pada saat Pilkada Serentak berlangsung.

Baca Juga: Libur Akhir Tahun Dikurangi, Pengamat: Bakal Berdampak Buruk Terhadap Perekonomian

Baca Juga: Ribuan Personel Polresta Bandung Siap Amankan Pilkada 9 Desember dengan Dilengkapi APD

Simak video pilihan berikut.  



Dampaknya bukan hanya di daerah yang menyelenggarakan Pilkada, tapi juga ke daerah lain.

"Ini harus jadi pembelajaran bagi pemerintah, karena kalau kita lihat sekarang naik (kasus corona), apalagi amit-amit tanggal 9 (Desember) naik. Mudah-mudahan tanggal 9 tidak naik, takutnya ada klaster tanggal 9 dan klaster liburan," katanya.

Pemerintah harus berpikir jauh ke depan. Tidak hanya terkait Pilkada Serentak, dan libur panjang akhir tahun, agenda pembelajaran tatap muka yang rencananya bakal digelar mulai pertengahan Januari tahun depan pun harus jadi perhatian.

"Harus hati-hati, karena setelah itu (Pilkada dan libur akhir tahun) ada sekolah offline atau tatap muka anak-anak. Kalau kita ga sayang, ya gimana yang bulan Januari belajar tatap muka," katanya.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x