PRFMNEWS - Pemerintah mengutuk keras teror pembakaran dan penjarahan di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada Jumat 27 November 2020.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, Mahfud MD dalam konferensi pers yang disiarkan kanal Youtube Kemenko Polhukam RI, Minggu 29 November 2020.
"Tentu pemerintah mengutuk keras kepada pelakunya dan menyatakan duka yang mendalam kepada korban dan keluarganya," tegas Mahfud.
Baca Juga: Film Casino Raiders II Tayang Malam Ini di Bioskop Trans TV, Simak Sinopsisnya di Sini
Baca Juga: Link Live Streaming Duel Papan Atas Chelsea vs Tottenham Bisa Diakses di Sini
Baca Juga: Nyaman di Segala Medan, Porsche Jagokan Tiga Model Mobil Ini untuk Konsumen Indonesia
Mahfud meminta seluruh pemimpin umat beragama di Sulawesi Tengah agar tidak terprovokasi oleh insiden ini dan isu SARA lainnya.
Ia menekankan pembakaran tidak dilakukan di Gereja, namun di sebuah tempat yang kerap dijadikan tempat pelayanan umat.
Menurut dia, saat ini Satuan Tugas TNI-Polri Operasi Tinombala telah mengepung lokasi yang dicurigai terkait dengan pelaku teror.
Ia mengatakan pihaknya masih terus melakukan perburuan terhadap pelaku.
"Tim Tinombala sudah menyampaikan tahap-tahap yang dilakukan untuk mengejar pelaku, melakukan isolasi dan pengepungan terhadap tempat yang dicurigai ada kaitan dengan para pelaku," katanya.
Baca Juga: Link Live Streaming Southampton vs Man United Bisa Diakses di Sini
Baca Juga: Jokowi Bubarkan 10 Lembaga Negara Non-Kementerian, Termasuk BOPI
Baca Juga: Pecah Rekor! Total Konfirmasi Positif Corona di Indonesia Bertambah 6.267 Kasus Per Hari Ini
Berdasarkan laporan yang diterima dari Satgas Tinombala, Mahfud meyakini bahwa kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) adalah pelaku dari penyerangan tersebut.
"Memang pelakunya adalah Mujahidin Indonesia Timur, kelompok Mujahidin Indonesia Timur ini adalah sisa kelompok Santoso yang sekarang masih tersisa beberapa orang lagi dan [satgas] operasi Tinombala sedang mengejar sekarang," tandasnya.***