PRFMNEWS - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri heran mengapa dirinya hingga saat ini masih dikait-kaitkan dengan PKI (Partai Komunis Indonesia).
Padahal menurut Megawati, kedua orangtuanya yaitu ayahnya, Soekarno dan ibunya, Fatmawati adalah seorang pahlawan nasional.
"Saya jelek-jelek gini manusia unik loh di republik ini, bukan menyombongkan diri, tidak, orang tua saya dua-duanya pahlawan, mau diapain, mau diomongin PKI?, apa pun, untuk menjadi pahlawan nasional tidak gampang," ucap Megawati dalam acara peresmian kantor DPD-DPC PDIP secara virtual yang diunggah di akun Youtube PDI Perjuangan, Rabu 28 Oktober 2020.
Baca Juga: Tak Peduli akan Dibully, Megawati Pertanyakan Sumbangsih Generasi Milenial: Masa Hanya Demo Aja?
Bahkan Megawati secara tegas meminta pihak-pihak yang selama ini menuduh dirinya PKI untuk membuktikannya. Ia meminta jangan hanya membuat isu untuk membohongi rakyat.
"Ngapain orang zaman segini masih ngomongin PKI, buktikan dong. Jangan hanya untuk membohongi rakyat, lama-lama saya kesal," tegasnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, selama pengalaman hidupnya ia pernah menjadi anggota DPR tiga kali, lalu menjabat Wakil Presiden dan Presiden ke-5 Indonesia yang dipilih oleh MPR.
Artinya semua itu melalui proses pemilihan yang sangat ketat. Sehingga tidak mungkin jika dirinya berkaitan dengan PKI tapi tetap terpilih.
Baca Juga: Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf, Pengamat Pendidikan: Tidak Ada Terobosan, Hanya 'Ganti Baju'
"Saya anggota DPR 3 kali waktu zaman Pa Harto itu dilitsus (peneliatan khusus) ditanyain urusan Pancasila, segalanya, ko saya lolos? tiga kali, jangan main-main lho. Dan saya adalah presiden terakhir mandataris, dipilih oleh MPR loh, tidak seperti sekarang, ingat," ujarnya.
Oleh karena itu ia kesal kenapa seorang Presiden Indonesia ke-5 disebut sebagai PKI. Apalagi Presiden Joko Widodo juga diisukan hal yang sama, bahkan hingga menyebut berasal dari keluarga yang tidak jelas asal-usulnya.
"Lho masa Presiden ke-5 RI dibilang PKI? terus Pa Jokowi, pilihan rakyat langsung. Kecuali tidak langsung ya, ada kemungkinan, tapi ini rakyat langsung (memilih) dua kali, kita pengusungnya. Mau lagi dibilang PKI? katanya turunan bapak ibunya ngga jelas. Apakah di abad yang akan datang akan begini?," pungkas Megawati.***