Menteri AHY Apresiasi Menteri ATR/Kepala BPN Terdahulu Atas Capaian 10 Tahun Reforma Agraria

20 Juni 2024, 17:13 WIB
Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di acara puncak Reforma Agraria Summit 2024 di Bali, Sabtu 15 Juni 2024 /Dok. Kementerian ATR/BPN

PRFMNEWS - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) baru saja menggelar Reforma Agraria Summit 2024.

Dalam puncak acara yang diselenggarakan di The Meru Sanur, Bali pada Sabtu 15 Juni 2024, Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan capaian pelaksanaan Reforma Agraria selama 10 tahun terakhir. Ia menyebut Reforma Agraria secara garis besar sudah on the track, bahkan melampaui target. Ia pun tak lupa mengapresiasi para pejabat ATR/BPN sebelumnya.

“Atas keberhasilan pelaksanaan Reforma Agraria dalam satu dasawarsa terakhir, tentu tak lepas dari jasa para Menteri ATR/Kepala BPN dan Pejabat ATR/BPN sebelumnya. Untuk itu, atas kerja keras beliau-beliau, kami sampaikan penghargaan setinggi-tingginya,” ungkap Menteri AHY.

Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di acara puncak Reforma Agraria Summit 2024 di Bali, Sabtu 15 Juni 2024 Dok. Kementerian ATR/BPN

Dalam satu dasawarsa perjalanan Reforma Agraria di bawah kepemimpinan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pertama kali terlihat adanya penguatan kelembagaan dengan berubahnya BPN menjadi Kementerian ATR/BPN.

Dari sebelumnya hanya dipimpin oleh Kepala BPN, pada tahun 2014 mulai dipimpin oleh seorang Menteri ATR yang merangkap Kepala BPN.

Baca Juga: 10 Tahun Reforma Agraria Lampaui Target, Menteri AHY: On the Right Track!

Kala itu posisi Menteri ATR/Kepala BPN dinobatkan kepada Alm. Ferry Mursyidan Baldan (2014-2016).

Tongkat estafet kemudian beralih kepada Sofyan Djalil (2016-2022). Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Indonesia (2015-2016).

Setelah enam tahun kepemimpinan Sofyan Djalil, posisinya digantikan oleh Hadi Tjahjanto pada (2022-2024). Hadi Tjahjanto sendiri merupakan Panglima Tentara Nasional Indonesia periode 2017-2021.

Terkait capaian Reforma Agraria, Menteri AHY menyampaikan bahwa hingga saat ini Kementerian ATR/BPN berhasil melampaui beberapa target sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2014-2024.

Baca Juga: Menteri AHY Serahkan 1.369 Sertipikat Elektronik di Gedung Sate

Dalam hal Penataan Aset yang terdiri dari legalisasi aset dan Redistribusi Tanah, dari target 9 juta hektare, Kementerian ATR/BPN berhasil mencapai 12,5 juta hektare.

Tidak hanya legalisasi aset, Menteri AHY juga menyampaikan capaian jajarannya terkait Penataan Akses.

“Pemerintah telah melaksanakan penyuluhan dan pendampingan kepada 364.397 kepala keluarga, sesuai dengan potensi tiap-tiap kelompok masyarakat, antara lain pertanian, perkebunan, perikanan, UMKM, dan lain sebagainya,” terangnya.

“Dari proses ini terjadi peningkatan pendapatan masyarakat sebanyak 41%, melebihi target 20% atau dua kali lipat dari target yang ditetapkan dalam rencana strategis Kementerian ATR/BPN,” lanjut Menteri ATR/Kepala BPN.

Dalam Reforma Agraria Summit 2024 yang mengusung tema “Sinergi untuk Reforma Agraria Berdampak dan Berkelanjutan” ini, Menteri AHY menyatakan koordinasi dan komunikasi antar kementerian harus semakin diintensifkan. Bukan hanya di atas kertas dan di meja-meja pertemuan saja, namun harus bisa diimplementasikan di lapangan.

“Untuk itu, marilah kita bersinergi dan menjadikan output dari Reforma Agraria Summit 2024 ini sebagai fondasi yang lebih kokoh untuk mengakselerasi kerja bersama, serta menyiapkan baseline bagi pelaksanaan Reforma Agraria di masa mendatang, yang kita harapkan semakin berdampak dan berkelanjutan,” pungkas Menteri AHY.

Hadir dalam kegiatan ini, jajaran Pimpinan Komisi II DPR RI, Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Raja Juli Antoni; Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong; Tim Percepatan dan Tim Pelaksana Reforma Agraria Nasional; Tim Gugus Tugas Reforma Agraria Provinsi se-Indonesia; serta perwakilan akademisi dan Civil Society Organization.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler