Termasuk WFH, Ini 4 Arahan Jokowi untuk Upaya Perbaikan Kualitas Udara Jabodetabek yang Buruk

14 Agustus 2023, 17:57 WIB
Presiden Jokowi gelar rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/8). /(Foto: Antara)

PRFMNEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas (ratas) membahas upaya perbaikan kualitas udara di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) yang memburuk beberapa waktu terakhir.

“Selama satu pekan terakhir kualitas udara di Jabodetabek sangat-sangat buruk, dan tanggal 13 Agustus 2023 kemarin indeks kualitas udara di DKI Jakarta di angka 156 dengan keterangan ‘tidak sehat’,” kata Presiden Jokowi mengawali ratas di Istana Merdeka, Senin 14 Agustus 2023.

Empat upaya menjadi arahan dari Presiden Jokowi untuk dilakukan oleh kementerian/lembaga terkait guna meningkatkan kembali kualitas udara di Jabodetabek agar tidak lagi masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Juga: Kemenpan RB Sudah Terima Naskah Soal Seleksi CASN 2023 dari Kemendikbudristek

Arahan-arahan Jokowi untuk memperbaiki kualitas udara di Jabodetabek yang belakangan memburuk untuk kementerian/lembaga terkait ini perlu dilakukan untuk jangka pendek hingga panjang.

Arahan pertama, dalam jangka pendek, Presiden meminta seluruh jajaran terkait untuk secepatnya melakukan intervensi yang dapat meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek, seperti rekayasa cuaca hingga ruang terbuka hijau (RTH).

Menurut Jokowi, rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek dan menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi Euro 5 dan Euro 6 merupakan bentuk intervensi yang bisa segera dilakukan jajaran terkait.

Baca Juga: Penjambret Anak di TCI Bandung Ditangkap Polisi, Saat Beraksi Cuma Dapat Rp7.000 Buat Beli Miras

“Kemudian perbanyak ruang terbuka hijau dan tentu saja ini memerlukan anggaran, siapkan anggaran. Dan jika diperlukan kita harus berani mendorong untuk banyak kantor melaksanakan hybrid working: work from office, work from home (WFH),” ujar Jokowi.

Kedua untuk jangka menengah, Presiden meminta jajarannya untuk konsisten melaksanakan kebijakan mengurangi penggunaan kendaraan berbasis fosil dan segera beralih ke transportasi massal, seperti lintas raya terpadu (LRT) dan moda raya terpadu (MRT).

“Saya kira bulan ini LRT segera dioperasionalkan, MRT juga sudah beroperasi, kemudian kereta cepat bulan depan juga sudah beroperasi dan juga percepatan elektrifikasi kendaraan umum dengan bantuan pemerintah,” tutur dia.

Ketiga untuk jangka panjang, Kepala Negara menekankan perlunya penguatan aksi mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.

Baca Juga: Termasuk di Cihampelas, Ada 5 Kebakaran di Kota Bandung pada Hari Minggu Kemarin

“Harus dilakukan pengawasan kepada sektor industri dan pembangkit listrik, terutama di sekitar Jabodetabek,” tegasnya.

Selain itu, arahan keempat, Jokowi menekankan pentingnya upaya edukasi terhadap seluruh komponen masyarakat.

“Yang terakhir, mengedukasi publik yang seluas-luasnya,” paparnya.

Menurut Jokowi, memburuknya kualitas udara di Jabodetabek ini disebabkan oleh sejumlah faktor mulai dari kemarau panjang hingga emisi transportasi.

“Beberapa faktor yang menyebabkan situasi ini, antara lain kemarau panjang selama tiga bulan terakhir yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi, serta pembuangan emisi dari transportasi, dan juga aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur,” jelasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler