Pembaruan MoU, Peserta Magang Indonesia ke Jepang akan Dapat Subsidi hingga Gaji Makin Layak

4 Mei 2023, 11:30 WIB
Perjanjian program magang warga Indonesia di Jepang /Dok Kemnaker RI

PRFMNEWS – Kemnaker RI menyampaikan kabar baik bagi calon peserta magang asal Indonesia ke Jepang salah satunya tentang upaya pemberian subsidi kepada mereka yang memenuhi syarat.

Subsidi bagi peserta magang Indonesia ke Jepang untuk meringankan biaya pra keberangkatan ini akan diberikan oleh International Manpower Development Organization Japan (IM).

Pemberian subsidi biaya pra keberangkatan peserta magang Indonesia ke Jepang merupakan salah satu poin kesepakatan Kemnaker dan IM Japan yang tercantum dalam pembaruan Memorandum of Understanding (MoU).

Baca Juga: Aksi Pencurian Terekam CCTV Masjid di Cigadung Kota Bandung, Pelaku Curi Helm dan Sepatu

MoU terbaru hasil kesepakatan IM Japan dan Kemnaker itu ditandatangani Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah di Tokyo, Jepang, Rabu 3 Mei 2023 waktu setempat.

Melalui MoU itu, Menaker Ida Fauziyah menyepakati dengan IM Japan utamanya terkait 3 hal, yaitu memastikan jaminan perlindungan terhadap peserta magang, remunerasi/kompensasi finansial (gaji) yang layak, dan meminimalkan beban finansial yang harus ditanggung calon peserta pada waktu pra pemberangkatan.

Kesepakatan dalam pembaruan MoU itu juga menjadi wujud upaya Kemnaker untuk terus memperkuat program pemagangan ke Jepang sebagai salah satu instrumen penguatan kompetensi SDM Indonesia.

Baca Juga: Borneo FC Rekrut Nadeo Argawinata dari Bali United

“Penandatanganan pembaruan MoU antara Kemnaker RI dengan IM Japan ini untuk mengakomodir perubahan dalam implementasi program pemagangan, sehingga ke depannya diharapkan program ini dapat terus berkesinambungan,” kata Menaker.

“Oleh karena itu, saya menyambut baik hasil kesepakatan baru yang telah dituangkan dalam perubahan MoU, dimana pihak IM Japan bersedia untuk memberikan subsidi kepada peserta yang telah memenuhi persyaratan untuk diberangkatkan ke Jepang, berupa bantuan penggantian biaya selama proses pra pemberangkatan,” tambahnya.

Menteri Ida Fauziyah lanjut menjelaskan, kerja sama program pemagangan antara Indonesia dan Jepang telah terjalin selama 30 tahun.

Selama kurun waktu tersebut, 43.617 pemuda Indonesia telah mengikuti program pemagangan di Jepang, dimana 39 ribu diantaranya tercatat masih aktif mengikuti pemagangan di Jepang.

Baca Juga: Kiara Artha Park jadi Destinasi Terfavorit Wisatawan yang Datang ke Kota Bandung saat Libur Lebaran

Program ini pun, menurut Ida, telah memberikan dampak penting bagi pengembangan diri peserta magang maupun bagi perekonomian nasional.

“Banyak manfaat yang diperoleh dari program pemagangan. Banyak alumni pemagangan setelah kembali ke Indonesia bekerja di perusahaan Jepang di Indonesia, dan banyak juga alumni pemagangan yang memiliki usaha sendiri,” ujarnya.

Ida menambahkan, selama ini alumni pemagangan yang menjadi pengusaha telah membentuk perkumpulan dengan nama Ikatan Pengusaha Kenshusei Indonesia (IKAPEKSI).

Baca Juga: Sejak Dioperasikan Kembali, TPA Cicabe Kota Bandung Sudah Olah 600 Ton Sampah

Hal ini menunjukkan bahwa alumni pemagangan Jepang tidak hanya memiliki bekal ilmu dan insentif, namun juga semangat untuk berwirausaha yang dapat menggerakkan perekonomian nasional.

“Oleh karena itu, kami berharap kerja sama ini terus dilanjutkan dan ditingkatkan kualitasnya agar memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi kedua negara,” tuturnya.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler