Kapan KRL Baru Rp4 T yang Dibeli ke INKA Banyuwangi Selesai dan Bisa Dioperasikan? Ini Kata KCI

10 Maret 2023, 16:30 WIB
Ilustrasi KRL. /KAI Commuter

PRFMNEWS - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI/KAI Commuter) membeli 16 rangkaian KRL (Kereta Rel Listrik) baru produksi PT INKA yang baru saja meresmikan pabrik barunya di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 9 Maret 2023.

Pembelian 16 train set KRL baru ke INKA Banyuwangi ini dilakukan KCI guna menambah armada dan meningkatkan kapasitas angkut penumpang.

Total anggaran yang disiapkan KAI Commuter untuk membeli 16 train set KRL baru (12 gerbong per train set) ke INKA Banyuwangi yakni mencapai sekira Rp4 triliun.

Baca Juga: Punya Pabrik Baru di Banyuwangi, INKA Langsung Dapat Pesanan KRL Anyar dari KCI

Lantas, kapan 16 rangkaian gerbong KRL baru yang dibeli KCI ke INKA ini selesai diproduksi dan dapat dioperasikan untuk mengangkut penumpang?

Direktur Utama KAI Commuter Suryawan Putra Hia mengatakan, pengerjaan produksi 16 train set KRL baru ini ditargetkan INKA akan selesai pada tahun 2025-2026.

Jika sesuai target, maka periode tahun tersebut pula 16 rangkaian KRL baru ini akan mulai digunakan untuk dioperasikan mengangkut penumpang.

Baca Juga: AG Tak Hadir, Tersangka Mario Dandy Lakukan Rekonstruksi Penganiayaan Terhadap David

“Semoga dengan pengadaan kereta baru ini dan pada saat kereta dioperasikan nanti, selain meningkatkan kapasitas angkut dapat juga meningkatkan kenyamanan dan pelayanan kepada pengguna kami,” ucapnya.

Suryawan lanjut menjelaskan, penandatanganan kontrak pembelian KRL baru ini sesuai dengan kesepakatan awal dalam MoU yang sudah ditandatangani oleh KCI dan INKA pada tahun 2022.

Pembelian rangkaian KRL baru ke INKA, ujar Suryawan, sesuai dengan program Pemerintah Indonesia untuk mengurangi barang-barang impor selama produk itu bisa diproduksi di dalam negeri.

“Pengadaan sarana kereta ini merupakan komitmen kami dalam mendukung program Pemerintah untuk meningkatkan produksi dalam negeri serta substitusi impor melalui Program Peningkatan Pengguna Produk Dalam Negeri (P3DN),” bebernya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler