Hasil Survei: Tren Calon Kepala Daerah dari Kalangan Milenial Terus Naik Tiap Pilkada

27 Juli 2020, 15:45 WIB
ILUSTRASI Pemilu.* /PRFM

PRFMNEWS – Lembaga survei Politika Research & Consulting (PRC) mencatat adanya tren kenaikan bagi para calon kepala daerah dari kalangan muda atau milenial untuk terpilih dalam gelaran pemilihan kepala daerah (Pilkada)

PRC menyebut pada tahun 2017 lalu, keterpilihan kepala daerah milenial ada di angka 5,2%. Tahun berikutnya, pada pilkada 2018, persentase tersebut naik sebesar hampir setengahnya sehingga mencapai 10%.

Menurut Direktur Eksekutif PRC, Rio Prayogo, tren keterpilihan calon milenial di Pilkada 2020 boleh jadi bakal naik. Pasalnya, di Pilkada 2020 ini, banyak calon dari kalangan milenial yang diusung oleh sejumlah partai.

Baca Juga: Presiden Akui Serapan Anggaran Stimulus Penanganan Covid-19 Belum Optimal

"Ada kenaikan dari 5,2% menjadi 10% di tahun 2018. Saya kira tren ini akan naik dengan banyaknya jumlah kawula muda dari umur 17-35. Kemudian banyak yang sudah diusung mendapatkan rekomendasi,” jelasnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Senin (27/7/2020).

Terlebih pada Pilkada tahun ini, pemilih milenial pun cukup tinggi. Sehingga, partai politik mengambil jalan untuk menjadikan pemilih milenial menjadi sasaran politik.

Rio menambahkan, dengan demikian para pemilih milenial dinilai cenderung bakal lebih memilih pemimpin yang memiliki ide yang sama dengan pemikirannya.

Baca Juga: Memasuki Kemarau, Warga Diminta Periksa Instalasi Listrik dan Kompor untuk Cegah Kebakaran

“Peminat calon pemimpin yang muda ini juga in-line dengan tingginya pemilih milenial. Kebutuhan milenial ini dikonversi jadi saluran politik. Dan mereka menginginkan calon kepala daerahnya sama satu ide dengan mereka (milenial-red). Ini yang menurut saya peluang di tahun 2020 nanti,” kata Rio.

Di samping itu, salah satu hal yang membuat pemilih milenial ini menjadi primadona pada pilkada 2020 ini adalah pola politik yang saat ini sudah berubah kea rah digital. Hal itu pun sejalan dengan karakteristik yang dimiliki oleh pemilih milenial.

“Hal yang paling utama adalah hari ini politik sudah mulai bergeser dari pola konvensional jadi digital oriented. Karakter seperti itu adalah karakter pemilih milenial, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini sudah tidak ada lagi pertemuan umum, kerumunan massa itu sudah tidak ada lagi,” tambahnya.

Baca Juga: Memasuki Kemarau, Warga Diminta Periksa Instalasi Listrik dan Kompor untuk Cegah Kebakaran

Apalagi, lanjut Rio, hampir semua milenial sudah memiliki gawai yang pada akhirnya mempengaruhi pola perilaku milenial.

“Hampir semua milenial itu sudah memiliki smartphone menurut saya itu akan mempengarhi pola perilaku milenial. Sehingga milenial yang dikenal kritis, terbuka akan mudah digiring ke TPS oleh calon kepala daerah untuk memilih mereka,” tandasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler