Agar Ada Physical Distancing, Perusahaan Karoseri Bus ini Ciptakan Konfigurasi Tempat Duduk 1-1-1

9 Juli 2020, 10:07 WIB
Bus Legcay SR2 dengan konfigurasi 1-1-1.* /Antara News/Laksana

PRFMNEWS - Di tengah pandemi covid-19, jaga jarak menjadi salah satu protokol kesehatan yang harus diterapakan warga saat beraktivitas di luar rumah termasuk di dalam moda transportasi massal. Agar ada jarak antar penumpang, kini ada bus yang memiliki konfigurasi 1-1-1.

Bus dengan konfigurasi tempat duduk 1-1-1 ini telah dibuat oleh salah satu perusahaan karoseri ternama asal Indonesia, CV Laksana. Bahkan diklaim konfigurasi tempat duduk 1-1-1 ini bisa menjadi tren bus-bus di Indonesia yang akan datang.

"Posisi duduk dengan formasi 1-1-1 itu nantinya mungkin bisa jadi tren bus-bus ke depannya," ungkap Brand and Marketing Communication Manager Laksana, Candra Dewi saat dihubungi Antara, Rabu (8/7/2020).

Baca Juga: Tengah Malam Terasa Lebih Dingin? Ini Dia Penyebabnya

Dikutip prfmnews.id dari ANTARA, kendati demikian, inovasi ini muncul agar Perusahaan Otobus (PO) yang saat ini belum bisa beroperasi, agar bisa beroperasi sepenuhnya dengan desain seperti yang sudah dilakukan oleh PO Sumber Alam.

"Saat ini, kita sekarang melihat kebutuhan klien yang banyak busnya belum bisa jalan juga kan ya. Kalau tren sih tergantung dari klien itu sendiri, kita tidak bisa memaksakan," kata dia.

Baca Juga: DPR Sambut Baik Pengendalian Harga Tertinggi Rapid Test yang Dilakukan Pemerintah

"Kami sebagai perusahaan karoseri hanya memberi solusi untuk konsumen," tambah dia.

Bus Legcay SR2 dengan konfigurasi 1-1-1.* LAKSANA

Lebih lanjut ia berharap bahwa dengan hadirnya Legacy SR2 Physical Distancing yang dimiliki oleh PO Sumber Alam ini dapat membangkitkan aktifitas para PO lainnya agar bisa mengoperasikan bus mereka seperti sediakala dengan inovasi desain seperti itu.

Pemilik PO Bus Sumber Alam, Anthony Steven Hambali mengatakan dalam sambungan telepon bahwa pihaknya akan mentargetkan dalam tahun ini membuat tiga kendaraan bus dengan konsep seperti ini, jika memang prototipe ini bisa diterima dan diberikan izin oleh pemerintah.

Baca Juga: Dinkes Kota Bandung Bakal Sesuaikan Tarif Rapid Test

"Target kita tiga unit untuk tahun ini, tapi kita kan lihat dulu sama yang pertama ini. karena kan pertautan (bus) ini belum ada, kalau memang nantinya tidak diizinkan untuk mengangkut 100 persen juga ya sama aja kan, ya kita tidak akan produksi lagi," kata dia.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler