Network
PRFMNEWS - Di fase adaptasi kebiasaan baru (AKB) ini, Terminal Leuwipanjang sudah membuka layanan bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Jika sebelumnya pemberangkatan per hari sekitar 500 bus, saat ini Terminal Leuwipanjang sudah bisa memberangkatkan sekitar 1000 sampai 1500 bus per hari.
Meski demikian, penumpang tetap dibatasi 50% dari daya tampung bus. Pembatasan jumlah penumpang tersebut, membuat tarif bus naik.
"Ada peningkatan ongkos sekitar 20 sampai 30%, karena dibatasi (penumpang)," kata Kepala Terminal Leuwipanjang Asep Hidayat saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Rabu 1 Juli 2020.
Baca Juga: KPU Cianjur Gelar Rapid Test Bagi Petugas di Semua Tahapan Pilkada 2020
Asep mengatakan, pihaknya terus menekankan kepada calon penumpang untuk mengenakan masker.
Di terminal, pihaknya juga sudah menyediakan tempat cuci tangan, dan alat pengecek suhu tubuh.
"Kita terus tekankan ke penumpang untuk wajib pakai masker," kata Asep.
Yang menjadi kendala kata dia, di Terminal Leuwipanjang hanya ada satu pintu masuk. Hal itu dikarenakan sedang ada pembangunan.
Baca Juga: Salat Idul Adha di Masa Pandemi, Jemaah Harus Bawa Sajadah Sendiri
Pintu masuk semua kendaraan diarahkan ke pintu masuk non bus. Makanya, diperlukan pengaturan khusus.
"Pintu yang digunakan satu, disamping non bus. Di pintu masuk ini, kami terus periksa suhu tubuh baik penumpang, pengurus, maupun pengemudi," katanya.
Lebih lanjut Asep menuturkan pihaknya sudah melayani semua rute, kecuali untuk rute tujuan Tanjung Priok, dan Cililitan lantaran terganjal Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) DKI Jakarta.
"Untuk Jakarta yang sudah dilayani baru Lebak Bulus, Kalideres, dan Kampung Rambutan," katanya.***
