Network
PRFMNEWS - Tahapan Pilkada Kabupaten Cianjur 2020 sudah memasuki tahap verifikasi faktual untuk dukungan calon perseorangan. Verifikasi faktual ini sudah dilakukan dari tanggal 24 Juni 2020.
Karena pilkada serentak tahun ini diselenggarakan di masa pandemi, maka setiap proses tahapannya dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Untuk itu, pada 27 Juni kemarin, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur menggelar rapid test bagi 2.553 petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS).
Ketua KPU Cianjur Selly Nurdinah mengatakan, rapid test ini akan dilakukan di semua tahapan.
"Rapid test dilakukan di semua tahapan, nanti akan ada lagi pada tahap pembentukan petugas PPDP (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih) pada tanggal 5 sampai 8 Juli," kata Selly saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Rabu 1 Juli 2020.
Baca Juga: Salat Idul Adha di Masa Pandemi, Jemaah Harus Bawa Sajadah Sendiri
Tak hanya rapid test, di setiap tahapan petugas juga diwajibkan mengenakan alat pelindung diri (APD).
APD seperti masker, sarung tangan, dan hand sanitizer wajib disediakan untuk keperluan petugas lapangan.
Selly mengatakan pihaknya juga melakukan penambahan TPS. Itu dilakukan untuk menerapkan jaga jarak pemilih.
Pasalnya jumlah pemilih di tiap TPS dibatasi, per TPS hanya bisa menampung 500 pemilih.
"Jumlah TPS dari sebelumnya 3.971, bertambah sebanyak 1.037. Sehingga TPS yang akan didirikan nanti berjumlah 4.968," katanya.
Penambahan TPS ini membuat anggaran Pilkada Kabupaten Cianjur pun bertambah.
Baca Juga: Kadispora Sebut SOR di Kota Bandung Sudah Boleh Buka
Selly mengatakan, anggaran dari semula Rp74 miliar, bertambah menjadi Rp79 miliar.
Sementara untuk penyediaan APD, akan difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur.
"Untuk APD difasilitasi hibah barang dari Pemkab Cianjur, jadi kita hanya ajukan anggaran untuk penambahan TPS saja," tandasnya.***
