Akomodasi dan Katering Bagi Jemaah Haji di Madinah Jadi Bahan Evaluasi

12 Agustus 2022, 16:30 WIB
Jemaah haji Indonesia di Madinah, Arab Saudi, 2022. /MCH 2022

PRFMNEWS - Kenyamanan akomodasi jemaah haji selama di Madinah menjadi bahan evalusi penyelenggaraan haji musim ini.

Hal lainnya yang juga menjadi sorotan adalah perlindungan bagi para pekerja di dapur katering yang dinilai masih lemah.

Kepala Daerah Kerja Madinah PPIH Arab Saudi, Amin Handoyo menjelaskan, meskipun dilihat dari jarak hotel para jemaah cukup dekat ke Masjid nabawi tetapi dari sisi kenyamanan dinilai masih kurang.

Pihaknya memang mendapatkan keluhan dari beberapa jemaah terkait akomodasi ini. Keluhan paling banyak adalah soial lift, terutama saat mereka pulang melaksanakan arbain dari Masjid Nabawi.

Baca Juga: Cerita Megawati Mengaku Dekat dengan Vladimir Putin dan Minta Alutsista: Kalau Enggak Percaya Tanya Sama Putin

“Rata-rata mereka ingin cepat beristirahat ke kamar tetapi harus menunggu lama karena persoalan lift ini. Apalagi kondisi lobi hotel di sini memang rata-rata kecil. Sebenarnya masih dalam tahap wajar. Memang kami meminta pengertian jemaah untuk bersabar tetapi tentu ini menjadi catatanuntuk evaluasi berikutnya,” tutur Amin.

Amin menegaskan, pilihan untuk menyewa hotel di sekira Markaziyah adalah keputusan terbaik yang bisa dilakukan.

Menurut dia, sebaik-baiknya hotel di luar Markaziyah untuk saat ini tidak akan lebih baik dibandingkan dengan hotel-hotel di dalam Markaziyah. Banyak faktor yang harus dilihat seperti keamanan dan jarak dari Masjid Nabawi.

Pelayanan lainnya yang juga menjadi perhatian ke depan adalah soal katering. Hal itu terkait dengan kualitas makanan karena masih ditemukan sayur yang basi.

Baca Juga: CEK FAKTA: Observatorium Bosscha di Lembang Jadi Lokasi Syuting Pengabdi Setan 2 hingga Viral di Twitter

Jemaah haji Indonesia di Madinah, Arab Saudi, 2022. MCH 2022

Beruntung, hal itu ditemukan sebelum diberikan kepada para jemaah sehingga langsung diganti. Pihaknya langsung memberikan teguran kepada penyedia katering bersangkutan.

“Hal lainnya terkait dengan perlindungan para pekerja kareting itu sendiri. Perlu ada perlindungan terhadap mereka dari sisi kesehatan dan keamanan bekerja karena ada beberapa kasus kecelakaan. Hal itu harus menjadi perhatian ke depan,” ujarnya.

Satu hal lainnya yang menjadi evaluasi ke depan menyangkut paspor jemaah. Menurut Amin, Pemerintah Arab Saudi memang sudah mengeluarkan kebijaksanaan bahwa paspor selama pelaksnaan haji dipegang oleh jemaah. Hal itu sudah diterapkan untuk para jemaah yang berasal dari Eropa.

“Untuk jemaah Indonesia sepertinya belum siap. Untuk tahun ini kami masih bekerjasama dengan Muasasah Adilla untuk penyimpanan paspor jemaah. Hal itu karena kami khawatir akan banyak masalah jika paspor dipegang jemaah,” katanya.

Baca Juga: Bojan Malisic Komentari Pengunduran Diri Robert Alberts, Bilang Begini Kepada Manajemen Persib Bandung

Ke depan hal itu akan menjadi bahan evaluasi, apakah akan dipegang oleh jemaah atau tetap disimpan di satu tempat seperti saat ini.

Jika nantinya tidak ada kerja sama dengan muasasah lagi, minimal disimpan di kantor Daker. Namun, harus ada tempat yang aman untuk penyimpanan paspor ini.

Sementara itu, Kepala Seksi Perjalanan Kedatangan dan Kepulangan (Yanpul) Daker Madinah cecep Nursyamsi menjelaskan, untuk saat ini masih diperlukan tempat penyimpanan khusus bagi paspor jemaah.

Kondisi itu terlihat di lapangan karena masih ada jemaah yang kehilangan paspornya padahal mereka hanya memagang sebentar saat berada di bandara.

Baca Juga: Hafalan Surat Al Kahfi Ayat 1-10 Lengkap dengan Arti dan Latinnya

“Apalagi jika nani dipegang penuh oleh jemaah. Kami khawatir akan lebih banyak kasus kehilangan,” ujarnya.

Terkait kepulangan, semua berjalan lencar termasuk untuk paspor jemaah. Semua dokumen sudah disipkan dengan baik dan dikomunikasikan dengan ketua kloternya masing-masing.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler