Ini Langkah Pemerintah dalam Mitigasi COVID-19 di Sektor Ketenagakerjaan

1 Mei 2020, 19:44 WIB
Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah //Dok BNPB.

BANDUNG, (PRFM) - Pemerintah Indonesia mulai mengambil langkah mitigasi dalam rangka mengantisipasi dan menangani dampak COVID-19 di sektor ketenagakerjaan.

Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah mengatakan, berbagai langkah yang diambil pemerintah tersebut di antaranya adalah mulai dari pemberian stimulus bagi pelaku usaha untuk mencegah terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

“Berbagai paket stimulus ekonomi ini diberikan kepada perusahaan yang memiliki komitmen untuk tidak melakukan PHK,” ujar Menaker Ida dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Jumat (1/5/2020).

Baca Juga: Tuntutan Utama di Hari Buruh 2020: Batalkan Omnibus Law
 
Kemudian pemerintah telah menyiapkan program keringanan bagi pekerja sektor formal antara lain berupa insentif pajak, rencana relaksasi pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan, pembayaran pinjaman atau kredit dan berbagai skema program lainnya.

Lebih lanjut, bagi para pekerja di sektor informal, pemerintah juga telah menyiapkan program jaring pengaman sosial dengan memberikan prioritas pemberian bantuan untuk pekerja yang masuk daam kategori miskin dan kelompok rentan.

Pemerintah juga memprioritas Kartu Prakerja bagi pekerja korban PHK atau yang dirumahkan dengan tanpa dibayar.

“Kami mendukung percepatan pelaksanaan program Kartu Prakerja sebagai mitra aktif, melalui penyediaan data pekerja atau buruh. Baik yang dirumahkan, maupun yang di-PHK. Kami bekerjasama dengan Dinas Ketenagakerjaan Provinsi seluruh Indonesia,” kata Ida.

Selain itu pihaknya juga mengupayakan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) bagi pekerja untuk menghasilkan produk penanganan dampak COVID-19, antara lain, berupa masker, hand sanitizer, disinfektan, baju APD, wastafel,  viresib, peti jenazah Covid-19, dan penyediaan makanan.

Baca Juga: Bantu Warga Terdampak Covid-19, Polsek Padalarang Bagikan 250 Paket Sembako

Kemudian bagi masyarakat yang berada di pedesaan, Pemerintah telah memperbanyak program Padat Karya Tunai, dengan melibatkan Kementerian terkait.

"Kami melaksanakan program pengembangan perluasan kesempatan kerja yang kami tujukan kepada pekerja atau buruh yang terdampak COVID-19 melalui beberapa kegiatan Padat Karya Infrastruktur, Padat Karya Produktif, Tenaga Kerja Mandiri, Terapan Teknologi Tepat Guna, Kewirausahaan, dan Tenaga Kerja Sukarela,” imbuh Ida.

Selanjutnya Pemerintah juga mengutamakan perlindungan pekerja migran baik yang sudah kembali ke tanah air maupun yang masih berada di luar negeri. 

Baca Juga: Ditutup Karena PSBB, Jalan Otista Kota Bandung Jadi Lapangan Sepakbola Dadakan

Dalam hal ini, Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) telah mengantongi data jumlah tenaga kerja terdampak Covid-19 dengan berbagai kriteria meliputi; pekerja formal yang di-PHK 375.165, pekerja formal yang dirumahkan 1.032.960, pekerja informal yang terdampak 314.833 dan total adalah 1.722.958 yang terdata. Kemudian Kemenaker juga akan terus memvalidasi 1,2 juta lainnya.

"Ada 1,2 juta yang akan terus kami validasi datanya,” ujar Ida.

Data validasi ketenagakerjaan tersebut berdasarkan dari hasil integrasi data melalui sistem informasi ketenagakerjaan Kemenaker bersama BPJS Ketenagakerjaan dan Kementerian terkait.

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler