Program 2 Hari Jateng Hening Cipta Hari Ini Mulai Berjalan, Apa Itu? Ini Penjelasan Ganjar Pranowo

6 Februari 2021, 08:33 WIB
Ganjar Pranowo sebut Nakes jadi prioritas utama vaksinasi di Jateng /Dok Humas Pemprov Jateng.

PRFMNEWS – Belakangan ini ramai di media sosial twitter soal tanda pagar #2HariJatengHeningCipta. Adanya tanda pagar tersebut tak ayal membuat beberapa netizen keheranan.

Sebenarnya, apa maksud dari hashtag itu?

Usut punya usut, hashtag #2HariJatengHeningCipta adalah sebuah kampanye yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mengajak warganya tinggal di rumah saja saat akhir pekan pada tanggal 6 dan 7 Februari 2021 hari ini.

Baca Juga: Anies Baswedan Buka Suara Soal Isu DKI Jakarta yang Terapkan Lockdown Akhir Pekan

Baca Juga: Terekam CCTV, Polisi Buru Gadis yang Bawa Kabur Motor dari Warnet di Soreang

Menurut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dengan berdiam di rumah selama dua hari pada akhir pekan besok merupakan salah satu langkah pencegahan penularan Covid-19 dan juga simbol empati dan kebersamaan dalam penanganan Covid-19.

"Saya hanya menggugah perasaan, sudah berapa nakes yang kelelahan bahkan mereka jadi korban, para kyai, ulama, tokoh, saudara kita, tetangga kita belum lagi yang mendapat stigmatisasi,” kata Ganjar saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Rabu 3 Februari 2021 lalu.

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Kota Cimahi Hari Ini, Cek Selengkapnya di Sini

Kendati demikian, Pemprov Jateng menegaskan pihaknya masih mengizinkan warga untuk keluar rumah. Namun, di samping itu ajakan ini terus digaungkan untuk memberikan rasa empati bagi para tenaga di garda terdepan.

“Nah, saya hanya mengajak pada masayrakat ayo di rumah saja untuk Sabtu-Minggu ini saja kira-kira berkenan tidak untuk menunjukan rasa empati, menunjukan kebersamaan, merespon situasi yang tidak mudah ini," jelasnya.

Baca Juga: SIM Keliling Kabupaten Bandung Hari Ini Berlokasi di Sekitaran Kutawaringin

Program 'Jateng di Rumah Saja' ini merupakan program untuk meningkatkan kesadaran warga betapa pentingnya membatasi mobilitas di tengah peningkatan kasus covid-19 yang secara kumulatif kini sudah mencapai lebih dari 1 juta kasus.

"Kalau dua hari kita bisa, dan kemudian ada hasilnya kenapa nanti kita tambah, yuk nanti kita seminggu, yuk kita 14 hari kalau kita bisa, dengan kesadaran, bukan dengan kejar-kejaran, bukan dengan hukum-hukuman," tegasnya.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler