Survei PSBB Dishub Kota Bandung: Kesadaran Masyarakat Akan Bahaya Corona Masih Rendah

- 5 Mei 2020, 20:10 WIB
Petugas kesehatan mengecek suhu tubuh pengendara saat pelaksaan PSBB di Bandung Raya, Rabu (22/4/2020).*
Petugas kesehatan mengecek suhu tubuh pengendara saat pelaksaan PSBB di Bandung Raya, Rabu (22/4/2020).* /Rizky Perdana

BANDUNG,(PRFM) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung melakukan survei selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Survei dilakukan terhadap pengendara di delapan titik pemeriksaan kendaraan selama PSBB.

Yakni di GT Kopo, GT Buahbatu, GT Pasirkoja, GT Pasteur, GT Mohamad Toha, Cibeureum, Cileunyi, dan Ledang.

Kepala Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir Dishub Kota Bandung, Khairul Rizal mengatakan, survei pertama yang dilakukan adalah survei traffic counting.

Baca Juga: Eks Persib Ini Kenang Sosok Didi Kempot: Pasti Sangat Kehilangan Bagi Sobat Ambyar

Survei ini menghitung jumlah kendaraan yang masuk dan keluar Kota Bandung.

Menurut Rizal hingga hari ke-11 pelaksanaan PSBB, kendaraan yang masuk ke Kota Bandung didominasi oleh sepeda motor (52%), kendaraan pribadi (33%), angkutan umum (10%), dan angkutan barang (5%).

"Grafik sampai hari ke-11, hari pertama ada 126 ribu kendaran, hari kedua melonjak 140 ribu, paling rendah hari kelima 63.000, dan paling tinggi hari ke-11 sebanyak 157.000 kendaraan," kata Rizal saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Selasa (5/5/2020).

Baca Juga: Jelang PSBB Jawa Barat, Warga Nilai Pemeriksaan di Cek Poin Perlu Diperketat

Kendaraan yang keluar dari Kota Bandung juga didomonasi oleh sepeda motor (57%), kendaraan pribadi (30%), angkutan umum (8%), dan angkutan barang (5%).

Jika dibandingkan dengan rata-rata kendaraan per hari sebelum PSBB, Rizal mengatakan jumlah kendaraan rata-rata saat PSBB mengalami penurunan sebesar 34%.

"Rata-rata kendaraan per hari sebelum PSBB adalah 32.803, setelah PSBB menjadi 24.480 atau presentase menurun 34%," kata dia.

Baca Juga: China Sampaikan Tiga Vaksin Covid-19 Masuki Tahap Uji Klinis

Selain itu, Dishub Kota Bandung juga melakukan survei dengan menggunakan metode Road Side interview (RSI).

Dalam survei ini petugas menghentikan kendaraan lalu mewawancarai langsung pengemudi. Selain itu, pengemudi juga diminta mengisi sejumlah pertanyaan di formulir yang sudah disiapkan.

"Survei RSI ini dilakukan untuk melihat bagaimana pengetahuan masyarakat terkait PSBB," kata dia.

Survei ini dilakukan di delapan titik pemeriksaan cek poin yang sama dengan survei traffic counting. Dari setiap titik diperoleh 30-40 responden dengan total berjumlah 310 responden.

Menurut Rizal, dari 310 responden, responden laki-laki (80%) perempuan (20%), dengan usia didominasi 40 tahun ke atas. Usia 40 ke atas (49%), 30-40 (40%), 17-30 (11%).

"Untuk asal perjalanan yang masuk ke Kota Bandung didominasi dari Cimahi (39%), Kabupaten Bandung (27%), dan Jabodetabek (23%), sisanya bervariasi," kata Rizal.

Baca Juga: 55,4 Persen Warga yang Tetap Beraktivitas di Masa PSBB, Tidak Berpenghasilan Tetap

Sementara itu, maksud tujuan perjalanan dari responden didominasi dari untuk bekerja (46%), belanja (28%), pulang (16%), lain-lain (20%).

Dikatakan dia, hampir semua pengendara mengetahui pemberlakuan PSBB, namun ketika ditanya aturan berkendara saat PSBB, 19% menyatakan belum tahu sementara 80% mengetahuinya.

Berdasarkan hasil survei tersebut diketahui juga dari poin perbandingan kekhawatiran terhadap wabah, bahwa kesadaran masyarakat akan bahaya virus Corona masih rendah. Sementara yang tertinggi adalah khawatir kehilangan pekerjaan. 

Presentase khawatir kehilangan pekerjaan (62%), penghasilan berkurang (26%), dan tertular virus Covid-19 (20%).

"Artinya tingkat kesadaran masyarakat akan bahaya virus Covid ini masih kurang," tandasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah