Diselenggarakan 30 Maret 2020, Bupati: Rapid Test Itu Hanya Bagi ODP

- 27 Maret 2020, 09:58 WIB
Bupati Bandung, Dadang Naser memberikan instruksi kepada petugas dalam melakukan penyemprotan cairan secara berkala, Jumat (27/3/2020).
Bupati Bandung, Dadang Naser memberikan instruksi kepada petugas dalam melakukan penyemprotan cairan secara berkala, Jumat (27/3/2020). //BUDI SATRIA-PRFM

BANDUNG, (PRFM) – Bupati Bandung, Dadang Naser mengatakan pihaknya akan menyelenggarakan rapid test atau tes massal bagi warganya pada, Senin (30/3/2020). Namun, Ia mengimbau bahwa yang berhak untuk ikut dalam test adalah warganya yang diundang dan berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

Terkait dengan teknis pemeriksaan, Dadang menegaskan warga tidak akan dikumpulkan dalam satu titik, tapi warga per 5 menit akan bergantian diperiksa. Untuk menjamin kelancaran, ia menyebut pihaknya telah melakukan serangkaian simulasi dengan Polresta Bandung dan Kodim.

“Rapid test itu bagi orang dalam pengawasan (ODP). Massanya bukan berkerumun dikumpulin tidak, tapi 5 menit jalan 5 menit jalan. Jadi per 5 menit jaraknya pergi. Jadi sudah disimulasikan dengan pihak polres dengan pihak kodim,” jelas Dadang saat ditemui wartawan di jalan Al-Fathu, Jumat (27/3/2020).

Baca Juga: Mulai Alat Semprot Elektrik Hingga Drone, Bandung Siapkan Alat Penyemprot Cairan Disinfektan

Saat ini, dikatakan Dadang tinggal memploting petugas saja. Pasalnya, petugas yang dimiliki terbatas.

“Insya Allah mungkin hari Senin, tinggal CP per orang yang disana. Karena orangnya terbatas ini uji petik bagi warga Bandung terutama untuk daerah merah di Kabupaten Bandung ada 3 kecamatan, desa mana, kampung mana, rumah mana,” jelasnya.

Dadang pun mengimbau, warganya untuk terus terang jika memiliki riwayat penyakit yang diderita kepada aparat kewilayahan setempat. Hal itu ditujukan untuk meninimalisir ke khawatiran warga terkait dengan virus corona.

Baca Juga: PLN Jabar Pastikan Jaringan Listrik Aman Selama Work From Home

“Kalau merasa sesak napas itu juga belum tentu corona. Corona itu gejalanya panas dingin, demam, batuk, sesak napas. Ini bengek ingin dites, demikian juga pada masyarakat yang batuk-batuk kita jauhin, ada yang meninggal sebetulnya dia sakit TB tapi disebut corona. Makanya di RT/RW keluarga harus terus terang itu bapaknya punya riwayat sakit apa,” ungkapnya.

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x