Network
PRFMNEWS – Cara menyimpan obat-obatan dengan benar dan aman dalam waktu lama untuk stok persediaan atau tersisa karena sudah sembuh dari suatu penyakit perlu dipahami agar kualitas dan keampuhan obat tetap terjaga.
Tips menyimpan obat yang baik dan benar termasuk jika dipindahkan dari bungkus asli ke wadah lain, atau bahkan disimpan di dalam kulkas atau lemari es dijelaskan oleh Pakar farmasi Apt. Nurchasanah, S.Farm dari Instalasi Farmasi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Nurchasanah mengatakan, obat boleh dipindahkan dari dalam kemasan aslinya ke tempat penyimpanan lain dan cara tersebut tetap aman, asalkan memenuhi syarat utama yakni kebersihan wadah obat tersebut harus dijaga.
"Obat nanti diminum masuk ke dalam tubuh, sama seperti makanan, jadi harus dibersihkan (wadahnya)," ujar dia, dikutip prfmnews.id dari ANTARA, Selasa 21 November 2023.
Setelah obat dibuka, imbuh Nurchasanah, maka masa penggunaan obat tersebut sudah tidak lagi berpatokan pada tanggal kadaluarsa (expired date) yang tertera di kemasan asal, melainkan menyesuaikan Beyond Use Date (BUD) atau batas waktu masa pakai setelah obat disiapkan/diracik/kemasan primer dibuka.
Batas waktu pakai atau boleh diminum untuk obat sirup, tablet dan kapsul, ujar dia, biasanya enam bulan setelah obat tersebut dibuka dari bungkus asli. Tetapi, ada pabrikan yang menyebutkan berapa lama produknya bertahan setelah dibuka kemasannya.
"Baiknya ditulis karena belum tentu ingat kapan membuka kemasan. Kecuali antibiotik, karena sirup kering jadi tidak bisa bertahan lama. Jadi sirup kering dilarutkan air itu biasanya masa berlakunya selama tujuh hari. Kalau lebih dari tujuh hari obatnya masih, ada baiknya dibuang," jelas dia.
