Mengenal Ragam Jenis Susu yang Biasa Dikonsumsi dan Berdasarkan Cara Mengolahnya

- 27 September 2023, 11:00 WIB
Ilustrasi susu.
Ilustrasi susu. /Pixabay/

PRFMNEWS - Siapa yang tak mengenal susu sapi? Sejak kecil rasanya semua orang sudah sering mengonsumsi susu sapi untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya sehari-hari. Namun, sebetulnya susu sapi tidak hanya diperuntukan bagi anak-anak, tetapi juga bisa dikonsumsi secara rutin oleh orang dewasa.

Susu sapi yang segar biasanya memiliki cita rasa yang relatif creamy dan banyak digunakan untuk keperluan lain selain dikonsumsi langsung.

Namun, tahukah kamu jenis-jenis susu sapi berdasarkan cara mengolahnya mulai dari susu murni hingga susu organik.

Baca Juga: dr.Zaidul Akbar Bagikan Resep Minuman Pengganti Susu agar Tulang Jadi Kuat

Berikut adalah jenis-jenis susu yang umum dikonsumsi dan bisa diperoleh dengan mudah di pasaran. Keep scrolling gengs!

  • Susu Pasteurisasi

Salah satu dari jenis-jenis susu yang biasa dikonsumsi adalah susu pasteurisasi. Pasteurisasi adalah proses pengolahan susu sapi dengan menggunakan teknik pemanasan yang bertujuan untuk mengurangi jumlah bakteri/mikroorganisme dalam susu yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh jika dikonsumsi.

Pasteurisasi dilakukan dengan suhu 63–72 derajat Celcius selama 15–30 detik. Hasil dari pengolahan pasteurisasi ini adalah susu full cream (kandungan lemak susu 3,25%), low-fat milk (kandungan lemak susu 1%), dan skim milk (kandungan lemak susu 0,1%). Ketiganya pun memiliki kandungan nutrisi yang berbeda-beda.

  • Susu UHT

Susu UHT adalah salah satu dari jenis-jenis susu di pasaran yang pengolahannya melibatkan proses pemanasan dan sterilisasi pengemasan. Proses ini bertujuan untuk memastikan agar bakteri atau mikroorganisme beserta sporanya tidak berkembang biak di dalam kemasan tertutup.

Proses UHT (ultra high temperature) menggunakan suhu 135–150 derajat Celcius selama beberapa detik. Sama dengan susu pasteurisasi, pengolahan ini juga menghasilkan jenis susu full cream (kandungan lemak susu 3,25%), low-fat milk (kandungan lemak susu 1%), dan skim milk (kandungan lemak susu 0,1%).

Meski sudah melalui proses UHT, tidak ada perbedaan nilai kandungan nutrisi dari protein, lemak, garam mineral, maupun laktosa terhadap susu sapi perah.

Namun, terdapat beberapa kandungan vitamin yang mungkin hilang akibat pemanasan UHT, seperti vitamin B1, B6, B9, B12, dan Vitamin C.

Baca Juga: Nyusu yuk! Ini 11 Rekomendasi Tempat Minum Susu di Bandung, Ada yang Buka dari 1928!

  • Susu Kental Manis (SKM)

Jenis susu berikutnya adalah susu kental manis (SKM). Jenis susu ini berasal dari proses penguapan (evaporasi) sebagian dari susu dengan tambahan gula. Proses penguapan itulah yang membuat SKM memiliki konsistensi yang kental dan biasanya berwarna kekuningan.

Secara umum, kandungan susu kental manis yang disarankan adalah setidaknya terdapat 8% lemak susu, 28% solid susu (komponen susu selain air yang meliputi lemak, protein, dan laktosa), dan 34% protein susu.

Susu kental manis cenderung memiliki kandungan gula tambahan yang tinggi dan protein yang rendah, sehingga tidak dianjurkan untuk diberikan kepada bayi.

  • Susu Murni

Susu murni atau susu mentah adalah salah satu dari jenis-jenis susu yang tidak melalui proses pengolahan, sehingga tidak dikurangi ataupun ditambahkan bahan apa pun. Namun, setelah proses pemerahan, susu biasanya akan tetap disaring secara manual untuk menghilangkan kotorannya.

Karena tidak melewati proses pengolahan apa pun, susu murni diketahui memiliki kandungan vitamin, mineral, asam lemak, dan asam amino yang lebih tinggi daripada susu yang melewati proses pasteurisasi atau proses lainnya. Sayangnya, susu murni tidak bisa bertahan lama karena tidak melalui proses sterilisasi bakteri.

  • Susu Bebas Laktosa

Susu bebas laktosa adalah jenis susu yang aman dikonsumsi oleh orang dengan intoleransi laktosa. Pasalnya, penderita intoleransi laktosa akan mengalami beberapa gejala, seperti sakit perut, muntah, hingga diare jika mengonsumsi susu sapi yang diketahui tinggi akan kandungan laktosa.

Selain itu, alasan lainnya mengapa susu bebas laktosa juga ramah dikonsumsi oleh penderita intoleransi laktosa karena jenis susu ini telah melalui proses pengolahan yang bertujuan untuk menghilangkan kandungan laktosanya.

Proses pengolahan tersebut dilakukan dengan cara memasukkan enzim laktosa ke dalam susu untuk memecah laktosa, sehingga kandungan gula laktosanya menghilang.

Baca Juga: Batasi Daging, Minum Segelas Susu dan Makan Yoghurt Setiap Hari Dapat Membantu Mencegah Diabetes

  • Susu Bubuk

Susu bubuk adalah jenis susu yang lainnya. Susu ini diolah dengan memanaskan susu pada suhu 180 derajat Celcius selama sekitar 2 jam.

Karena proses pemanasannya berlangsung cukup lama, maka sebagian nutrisi alaminya hilang sehingga dibutuhkan fortifikasi nutrisi untuk susu bubuk.

Susu bubuk ini biasanya dikemas dalam kemasan aluminium foil dan dimasukkan ke dalam kotak karton atau kaleng dan awet cukup lama yaitu 2 tahun sebelum susu dibuka.

  • Susu Low-Fat atau Susu Skim (Skim Milk)

Kamu juga bisa menemui jenis susu rendah lemak yang biasanya dilabeli low-fat atau skim-milk. Melansir Gonna Need Milk, jenis susu ini sudah mengalami proses pengolahan pengurangan kandungan lemak.

Jenis susu low fat adalah susu yang memiliki kandungan lemak lebih rendah. Sedangkan jenis susu skim milk adalah susu yang tidak memiliki kandungan lemak.

Adapun setiap 8 gram sajian susu rendah lemak terdiri dari 2,5 gram lemak dan 100 kalori. Sedangkan susu skim-milk hanya memiliki 80 kalori setiap 8 gram sajian.

Baca Juga: Penderita Diabetes Sebaiknya Perhatikan Hal Ini Sebelum Membeli Susu untuk Diabetes

  • Susu Evaporasi

Susu evaporasi adalah susu yang melewati proses penguapan (evaporasi), sehingga kandungan airnya hilang. Alhasil, jenis susu ini memiliki konsistensi atau tekstur yang kental.

Meski begitu, kandungan nutrisi di dalamnya tidak mengalami perubahan.

Meski melewati proses pengolahan yang sama, susu evaporasi berbeda dengan SKM (susu kental manis) karena tidak ditambahkan dengan gula.

Jadi, susu ini juga cocok dijadikan sebagai salah satu menu dalam program diet, namun pastikan untuk memilih susu evaporasi dengan label rendah kandungan lemak.

  • Susu Organik

Jenis susu ini diolah secara khusus. Susu organik diperoleh dari sapi yang tidak diberikan obat antibiotik atau hormon apa pun selama pemeliharaannya.

Selain itu, sapi juga harus mendapatkan makanan dari padang rumput secara langsung selama 120 hari atau 30% dari makanannya.

Susu organik memiliki tekstur yang mirip dengan susu biasa, namun dinilai lebih sehat daripada produk susu lain karena bebas dari kandungan hormon pertumbuhan maupun zat aditif lainnya.

Adapun cara pengolahan ataupun sterilisasi susu organik bervariasi, bisa menggunakan teknik pasteurisasi, UHT, maupun dikonsumsi sebagai susu murni.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah