Perbedaan Deep Web dan Dark Web, Apa Resiko Masuk ke Website Tersebut?

- 17 Mei 2023, 17:40 WIB
ILUSTRASI peretas atau hacker.*
ILUSTRASI peretas atau hacker.* /PRFMNEWS


PRFMNEWS - Beberapa waktu yang lalu, Bank Syariah Indonesia (BSI) diduga diretas oleh seorang Hacker yang meminta tebusan sejumlah uang.

 

Apabila keinginan dari Hacker tersebut tidak dipenuhi, maka ia akan menyebarkan informasi-informasi nasabah BSI.

Hacker tersebut mengungkapkan bahwa ia akan menyebarkan informasi-informasi nasabah BSI tersebut ke Deep Web atau Dark Web.

Baca Juga: Istana Tegaskan Tidak Ada Surat Jokowi yang Bocor oleh Peretas Bjorka

Namun, apakah Deep Web dan Dark Web adalah sesuatu yang sama?

Dilansir prfmnews id dari kanal situs Crowdstrike, menjelaskan tentang Deep Web dan Dark Web juga perbedaan dari Deep Web dan Dark Web.

 

Perbedaan "Deep Web" dan "Dark Web"

Deep Web dan Dark Web merupakan istilah yang tidak sama. Meskipun seluruh Dark Web adalah bagian dari Deep Web, hal ini tidak berlaku sebaliknya.

Secara sederhananya, Deep Web merujuk kepada bagian internet yang tidak terindeks oleh mesin pencarian.

Baca Juga: Peretas Situs Sekretariat Kabinet RI Ternyata Masih Remaja

Hal ini termasuk situs web yang melindungi kontennya dengan paywall, situs web yang dilindungi kata sandi, dan bahkan isi email pengguna itu sendiri.

Sementara itu, Dark Web menggunakan perangkat lunak enkripsi untuk memberikan keamanan yang lebih tinggi dibandingkan Deep Web.

 

Apa Itu Deep Web?

Deep Web mencakup segala hal di Internet yang dilindungi oleh kata sandi, paywall, atau bahkan dilindungi dari pengindeksan oleh file robots.txt situs.

Secara keseluruhan, Deep Web mencakup sekitar 96% hingga 99% konten yang tidak akan ditemukan di mesin pencari konvensional.

Misalnya, ketika Pengguna masuk ke situs streaming video favorit atau memeriksa saldo rekening bank secara online, itu adalah contoh penggunaan Deep Web.

Baca Juga: Hacker yang Retas Sistem BSI Klaim Curi Data 15 Juta Nasabah

Apa Itu Dark Web?

Dark Web merupakan sebagian kecil dari keseluruhan Internet. Untuk mengaksesnya, pengguna perlu menggunakan browser web yang mengamankan identitas pengguna(anonymizing web browser) dan jaringan pribadi virtual (VPN).

Deep Web bersifat pribadi, yang di mana pengguna tidak membagikan kepada siapa saja dan mereka tidak memberitahukan informasi tersebut kepada orang lain, kecuali orang-orang yang tertentu

Dark Web bersifat rahasia, yang di mana ini sebanding dengan hal-hal yang sengaja disembunyikan dari orang lain dan yang tidak ingin diketahui oleh siapapun.

Hal tersebut tidak harus berupa rahasia yang dalam dan kelam - bahkan teman terdekat Pengguna tidak perlu mengetahui kata sandi akun email Pengguna, misalnya.

Baca Juga: Kelompok Hacker yang Bobol Sistem Layanan Digital BSI Terungkap, Namanya Geng Ransomware LockBit

Resiko Mengakses Deep Web vs Dark Web

Deep Web dan Dark Web memiliki banyak kegunaan, tetapi juga tidak terlepas dari risikonya. Jika Pengguna mengetahui tentang privasi data dan melindungi diri dari pencurian identitas, mudah untuk mengurangi risiko ini di Deep Web.

Sebenarnya, pengguna mungkin sudah melakukannya setiap kali masuk ke situs web yang diamankan. Namun, mengakses Dark Web lebih berisiko.

Meskipun Dark Web mungkin bukanlah monster seperti yang digambarkan, keberadaannya sendiri menimbulkan risiko bagi World Wide Web secara umum.

Organisasi secara konstan menghadapi risiko pelanggaran data, tetapi keberadaan Dark Web mempertegas hal ini.

Misalnya, jika perusahaan Pengguna mengalami pelanggaran data yang tidak diketahui, informasi pribadi pengguna Pengguna kemungkinan akan dijual di pasar Dark Web, sehingga pemantauan Dark Web menjadi langkah penting untuk keamanan utama Pengguna.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x