Tips 3 Menit Periksa Kaki Sendiri Penderita Diabetes di Rumah ala Dokter Ema

- 1 Agustus 2022, 19:51 WIB
Ilustrasi kaki pecah
Ilustrasi kaki pecah /PIXABAY

PRFMNEWS - Keluhan pada kaki sering dirasakan oleh penderita diabetes. Sekarang, Dokter Ema akan menjelaskan cara untuk memeriksa kaki penderita diabetes di rumah dengan cara sederhana sehingga bisa tahu kapan harus segera ke dokter.

Siapa saja yang harus melakukan pemeriksaan kaki diabetes?

Tentunya adalah penderita diabetes apalagi yang kadar gulanya tinggi dan tidak terkontrol dengan baik. Gula darah normal ketika berpuasa itu 70-130 mg/dl dan gula darah setelah makan itu kurang dari 180 mg/dl.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata Buah Mengkudu Banyak Manfaat Atasi Masalah Tubuh, Termasuk Diabetes

Penderita diabetes diberi obat antidiabetes itu untuk menstabilkan kadar gula agar mencapai kondisi normal.

Namun jika setelah diberi obat maupun insulin kadar gula masih diatas 200 bahkan 300 dan penderita diabtes merasa biasa-biasa saja yang pada akhirnya tidak dikonsultasikan ke dokter hal ini yang paling rawan terkena kaki diabetes.

Jika sudah minum obat tetapi gula darah masih diatas 200 maka segera konsultasikan ke dokter, agar dokter bisa mengganti treatment lebih tepat lagi.

Tujuannya untuk menstabilkan gula darah normal, jika gula darah 200 mg/dl dibiarkan, maka akan menumpukkan suatu komplikasi.

Baca Juga: Penderita Diabetes Tidak Boleh Makan Durian? Begini Ungkap dr Cahyo

Dengan komplikasi penyakit lain seperti hipertensi,asam urat, kolesterol, ginjal dan obesitas.

Bagaimana cara memeriksa kaki pada pasien diabetes?

Pastikan kondisi kaki benar-benar bersih dan kering terlepas dari sepatu lalu diterlentangkan di area yang datar seperti kasur.

1. Memeriksa kulit cek kaki diabetes

Kulit ini untuk mengetahui penyeabaran komplikasi kaki diabetes secara general. Lihatlah kondisi kulit kaki apakah ada perubahan warna bengkak pada kaki atau luka yang muncul secara tiba-tiba.

Lihat kondisi kuku apakah ada perubahan warna kuku yang sulit tumbuh atau tumbuhnya tidak teratur. Adanya jamur pada kuku atau luka di sekitar kuku kaki yang biasanya akibat pemotogan kuku yang tidak benar.

Lihat kondisi telapak kaki apakah ada daging tumbuh luka maupun perubahan warna serta kaki pecah-pecah. Yang terakhir lihat kondisi antara jari-jari kaki apakah ada luka di sela-sela jari kaki.

Baca Juga: Konsumsi Obat Diabetes Tiap Hari Bisa Merusak Ginjal? Ini Penjelasan dr Cahyo

2. Pemeriksaan saraf

Tanpa adanya sensasi saraf yang baik, seringnya penderita diabetes tak sadar akan adanya sebuah luka yang bisa meningkatkan resiko ulkus diabetes atau borok, dan bahkan resiko terbesarnya adalah amputasi.

Cara sederhananya mudah saja, gunakan pin dari pulpen lalu sentuhkan di area telapak kaki. Penderita akan diminta untuk memejamkan mata apakah merasakan sentuhan dari pulpen itu, lakukan hal ini di area ujung kaki dan telapak kaki, ulangi terus pada kedua kaki.

Jika ada area yang tidak terasa pada sentuhan yang sama, maka menjadi indikasi adanya gangguan saraf akibat penyakit diabetes.

Baca Juga: 6 Bahan Alami yang Bisa Jadi Pengganti Gula Bagi Penderita Diabetes, Ada yang Dapat Kurangi Kadar Kolesterol

3. Pemeriksaan muskuloskeletal

Gangguan pada pergerakan kaki bisa menjadi tanda komplikasi masalah otot pada penderita diabetes, ini juga sering menganggu aktivitas pasien sehingga harus diperhatikan lebih lanjut.

Caranya bisa dilihat dari gerakan kaki keatas dan kebawah, apakah ada kesulitan atau tidak. Gerakkan jari-jari kaki apakah ada kesulitan dan perbedaan bentuk, lalu apakah ada bentuk-bentuk aneh dari kaki ketika digerakkan atau diselonjorkan.

4. Pemeriksaan pembuluh darah

Penyakit arteri perifer adalah keluhan yang paling sering terjadi dan menyebabkan kesulitan sembuh pada kaki diabetes, karena berkurangnya nutrisi yang digunakan untuk menyembuhkan area luka tersebut.

Baca Juga: Tidak Semua Susu Aman Bagi Penderita Diabetes, Perhatikan Hal Ini Sebelum Membeli Susu untuk Diabetes

Hal ini juga merupakan biang kerok penyebab kaki kram dan kesemutan juga nyeri secara tiba-tiba pada penderita diabetes.

Caranya lihat adakah penurunan pertumbuhan rambut di area kaki, lakukan perabaan di arteri dorsalispedis itu lurusnya dari ibu jari kaki dan posterior tibialis di area benjolan dekat kaki disana bisa dirasakan denyu pembuluh darah dibandingkan kanan dan kiri mana tekanannya yang paling terasa. Apakah teratur, lemah atau bahkan tidak terasa sama sekali. Rasakan suhu di area kaki apakah antara kanan dan kiri terasa lebih dingin dari yang lainnya.

Lalu kapan harus segera dibawa ke dokter?

Menurut rekomendasi ADA (American Diabetes Association) yang pertama jika sudah ada keluhan peripheral artery disease atau masalah pada pembuluh darah dan hilangnya sensasi pada saraf. Lalu perabaan pada arteri dorsalispedis maupun posteriortibialis itu lemah dan adanya bengkak saat berjalan ataupun duduk lama.

Hal ini bisa dijadwalkan untuk konsultasi ke dokter, namun ada pertanda yang harus segera dibawa ke dokter dan tidak boleh ditunda-tunda, apakah itu?

Jika ada luka yang tidak sembuh lebih dari 3 minggu, adanya tanda karkot neuro artopati atau kemerahan panas, bengkak di area kaki, adanya keluhan penyakit arteri perifer.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah