Apa itu Mycoplasma Pneumonia yang Mewabah di China? Ini 5 Cara Cegah Penularannya Menurut Kemenkes

30 November 2023, 11:30 WIB
Ilustrasi Pneumonia /freepik/

PRFMNEWS – Mycoplasma adalah bakteri umum yang mengakibatkan penyakit infeksi pernapasan sebelum Covid-19, antara lain influenza dan penyakit paru dengan kejadian 8,6 persen. Namun, berdasarkan informasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terjadi peningkatan kasus Mycoplasma Pneumonia sejak bulan Mei 2023 di China.

"Di China, Mycoplasma memang menjadi kasus terbanyak pada kasus Pneumonia (radang paru-paru). Mycoplasma itu bakteri, bukan virus, dan merupakan penyakit penyebab umum infeksi pernafasan sebelum masa Covid-19," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi, Rabu 29 November 2023.

Terbaru, ujar Imran, WHO mendeteksi adanya sinyal Pneumonia belum terdiagnosis sehingga disebut Pneumonia misterius, utamanya menyerang anak-anak di China pada November 2023. Data dari jurnal Promed yang terbit 22 November 2023 tercatat sebanyak 3 dari 4 pasien Pneumonia didiagnosis terinfeksi Mycoplasma, selain ada penyebab lainnya seperti SARS-COV dan influenza.

Baca Juga: BPOM Rilis Daftar 5 Produk Skincare Berbahaya Paling Banyak Dijual Online, Nomor 1 Lagi Viral di Medsos

Lalu, bagaimana cara mencegah tertular Mycoplasma Pneumonia atau disebut penyakit Pneumonia misterius yang belakangan kasusnya merebak di China?

Sebelum memaparkan upaya pencegahan penularan Pneumonia misterius, Imran menjelaskan sifat dari bakteri Mycoplasma dan kasus Pneumonia yang terjadi. Dia mengungkapkan patogen ini memiliki periode inkubasi dan penyebaran yang cukup lama, sehingga kerap disebut Pneumonia berjalan atau walking Pneumonia dengan tingkat fatalitas lebih rendah dibandingkan Covid-19.

"Jadi agak berbeda dengan Covid-19, kalau Covid-19 waktu inkubasinya pendek, Mycoplasma ini cukup lama. Di China, paling banyak muncul pada anak-anak dan utamanya muncul pada saat perubahan ke musim panas," terangnya.

Baca Juga: Jadwal Resmi 5 Kali Debat Capres-Cawapres 2024, KPU: Tidak Akan Seperti Kuis Cerdas Cermat

Ada peningkatan kasus di China

Imran memaparkan, terjadi peningkatan kasus rawat jalan dan rawat inap pada anak di China akibat bakteri Mycoplasma Pneumoniae sejak Mei 2023. Kemudian Oktober 2023, angka kasus Pneumonia yang diakibatkan oleh respiratory syncytial virus (RSV), adenovirus, dan influenza juga mulai banyak dilaporkan, beberapa pasien mengalami infeksi kombinasi virus.

"Di China, peningkatan Pneumonia terjadi pada 3 sampai 5 tahun ke belakang, dan berdasarkan penelitian di sana, adenovirus dan RSV menjadi penyebab beberapa tahun terakhir," katanya.

Selain China, penyakit radang paru-paru misterius ini juga dilaporkan terjadi di Eropa. Penularan penyakit ini juga didominasi terjadi pada anak-anak.

Imran menyebut bakteri Mycoplasma belum terdeteksi di Indonesia. Namun berdasarkan data Kemenkes, terjadi peningkatan tren Pneumonia secara umum di beberapa wilayah provinsi di Tanah Air setelah pandemi Covid-19.

"Setelah pandemi selesai, masyarakat yang sakit sudah mulai datang lagi ke fasilitas kesehatan dengan gejala-gejala mirip Covid-19, seperti influenza dan segala macam. Trennya memang di semua provinsi terlihat ada peningkatan," ungkapnya.

Baca Juga: Ada 3 Acara di Kota Bandung Akhir Pekan Ini, Simak Lokasinya

Imran pun mengimbau masyarakat Indonesia agar tidak panik menyusul penyebaran Pneumonia misterius ini. Kendati begitu, ia meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan diri terlebih bila melakukan perjalanan ke luar negeri.

“Masyarakat tetap tenang, jangan panik,” ucapnya.

Kemenkes sudah melakukan berbagai upaya mitigasi untuk mengantisipasi merebaknya Mycoplasma Pneumonia di Indonesia. Salah satunya, menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor : PM.03.01/C/4632/2023 tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.

SE yang ditandatangani Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu pada 27 November 2023 ini memuat sejumlah langkah antisipasi yang harus dilakukan oleh seluruh jajaran kesehatan dalam menghadapi penyebaran Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.

Selain oleh pemerintah, lanjut Imran, perlu dibarengi komitmen seluruh masyarakat agar pengendalian Pneumonia lebih optimal, termasuk guna mengantisipasi merebaknya Mycoplasma Pneumonia.

Baca Juga: Link dan Syarat Lamar Lowongan Kerja Perusahaan Jepang di Job Fair Jabar 2023

Berikut adalah lima upaya yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi penularan Pneumonia di Indonesia termasuk yang diakibatkan oleh bakteri Mycoplasma:
1. Melakukan vaksin untuk melawan influenza, Covid-19, dan patogen pernapasan lainnya jika diperlukan.
2. Tidak melakukan kontak atau menerapkan jaga jarak aman dengan orang yang sakit termasuk yang memiliki gejala infeksi pernapasan.
3. Memastikan memiliki ventilasi yang baik di setiap ruangan tempat tinggal.
4. Membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mencuci tangan memakai sabun antiseptik dan air mengalir.
5. Apabila merasa kurang enak badan atau sakit, sebaiknya tidak keluar rumah dan tetap menggunakan masker dengan baik serta benar.

“Segera ke fasyankes terdekat jika ada tanda gejala, batuk dan/atau kesukaran bernapas disertai dengan demam,” imbau Imran.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler