PRFMNEWS - Menyantap hidangan daging jadi perbincangan hangat memasuki momen hari raya Idul Adha. Namun, ada sebagian yang jadi kendala saat memakan daging yaitu kolesterol.
Padahal, kolesterol itu tidak hanya pada masakan daging saja. Ada unsur lain dari makanan yang kita makan setiap hari itu bisa jadi pemicu timbulnya kolesterol.
Hal ini ditegaskan Subkoordinator pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr. Intan Annisa Fatmawaty.
Baca Juga: Novak Djokovic Lolos ke Final Setelah Mengalahkan Cameron Norrie di Wimbledon 2022
Dokter Intan menyatakan bahwa daging yang kita makan bukan pemicu besar kolesterol.
Ia mengungkapkan, kolesterol bisa dipicu karena asupan makan setiap hari yang banyak mengandung minyak sehingga metabolisme dalam tubuh menjadi terganggu karena kolesterolnya yang tinggi.
“Kalau ada yang kolesterolnya tinggi, itu bisa diakibatkan karena adanya gangguan metabolisme dalam tubuh atau memang aspunan makanannya mengandung kolesterol tinggi terlalu banyak,” tutur Intan seperti dikutip prfmnews.id dari keterangan resmi Pemerintah Kota Bandung pada hari ini Sabtu, 9 Juli 2022.
Makanan memang menjadi faktor naiknya kolesterol pada tubuh, ditambah setiap hari makan dengan makanan olahan dan daging itu bisa menyebabkan kolesterol.
Baca Juga: 100 Kambing dan 45 Sapi Disebar di Kota Bandung Menjelang Idul Adha
Dokter Intan mengatakan, kolesterol kerap naik saat Iduladha karena kesehariannya makan berbahan dasar santan dan minyak itu menjadi penyebab utama.
“Kalau memang punya kolesterol atau tidak ingin kolesterolnya meningkat, bisa konsumsi bagian daging tertentu seperti daging has. Dari proses pengolahan juga bisa dicari alternatif memasak dengan cara lain,” kata Intan.
Dokter Intan menegaskan bahwa kolesterol naik bukan hanya karena makan daging saja, bisa jadi diakibatkan trigliserida yang banyak ditemukan pada makanan olahan tepung.
“Jadi kolesterol naik bukan hanya diakibatkan dari makan daging, tapi juga konsumsi makanan-makanan ini (tepung) Trigliserida menyebabkan jantung koroner,” tuturnya.
“Ada juga yang cepat capai, kesemutan, bahkan ada yang malah tidak pernah merasakan apa-apa. Ketahuannya itu saat dia cek kesehatan di lab,” pungkas dokter Intan.***