Dinyatakan Zona Merah Corona, Pemkab Bandung Kecolongan Klaster Keluarga dan Pesantren

- 18 November 2020, 17:50 WIB
Rapat Koordinasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung di Gedung Mohammad Toha, Soreang, Rabu 18 November 2020. Setelah Kabupaten Bandung dinyatakan sebagai zona merah Covid-19, Bupati Bandung Dadang M. Naser sebut pihaknya kecolongan kemunculan klaster keluarga dan pesantren
Rapat Koordinasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung di Gedung Mohammad Toha, Soreang, Rabu 18 November 2020. Setelah Kabupaten Bandung dinyatakan sebagai zona merah Covid-19, Bupati Bandung Dadang M. Naser sebut pihaknya kecolongan kemunculan klaster keluarga dan pesantren /BUDI SATRIA/PRFM.

PRFMNEWS - Bupati Bandung Dadang M. Naser mengaku kecolongan dengan munculnya klaster virus corona (Covid-19) di level keluarga dan pesantren.

Hal tersebut dinyatakan Dadang setelah Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengumumkan Kabupaten Bandung sebagai zona merah atau wilayah risiko tinggi penularan virus corona (Covid-19) pada pekan ini.

"Terus terang, kita kecolongan dengan klaster virus corona (Covid-19) yang ada di Kabupaten Bandung. Muncul klaster keluarga dan pesantren di wilayah Kabupaten Bandung," bebernya saat ditemui usai Rapat Koordinasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung di Gedung Mohammad Toha, Soreang, Rabu 18 November 2020.

Baca Juga: Kabupaten Bandung dan Cimahi Zona Merah, Ini Data Terbaru Daerah Risiko Tinggi Virus Corona di Jabar

Dadang melanjutkan, klaster keluarga yang terjadi di Kabupaten Bandung dilaporkan muncul dari wilayah Cimenyan dan Ciparay. Sementara itu, Gugus Tugas Covid-19 melaporka adanya sejumlah pesantren menjadi klaster virus corona di Kabupaten Bandung, salah satunya di wilayah Pacet.

Bupati Bandung Dadang M. Naser saat ditemui usai Rapat Koordinasi Covid-19 Pemerintah Kabupaten Bandung di Gedung Mohammad Toha, Soreang, Rabu 18 November 2020
Bupati Bandung Dadang M. Naser saat ditemui usai Rapat Koordinasi Covid-19 Pemerintah Kabupaten Bandung di Gedung Mohammad Toha, Soreang, Rabu 18 November 2020 BUDI SATRIA/PRFM,

"Beberapa pesantren yang menjadi klaster Covid-19, sudah kami berikan bantuan medis untuk isolasi dan lain-lain," katanya.

Menurut hasil analisa data yang dilakukan Pemkab Bandung, tingkat keterpaparan virus corona ternyata meningkat akibat adanya tamu dari luar kota yang datang ke Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Ade Yasin Terkonfirmasi Positif Corona, Puluhan ASN Pemkab Bogor Jalani Swab Test

Untuk itu, Dadang menyatakan pihaknya telah mengambil langkah untuk mewaspadai adanya warga yang datang dari luar kota ke Kabupaten Bandung.

"Keterpaparan juga diindikasi muncul dari tamu yang datang ke Kabupaten Bandung. Misalnya orangtua yang nengok anaknya di pesantren. Selain itu misalnya klaster keluarga di Cimenyan. Itu terjadi karena sebuah keluarga menerima tamu dari luar kota. Tempo hari juga di Ciparay, satu keluarga menerima tamu dari luar wilayah Kabupaten Bandung, setelahnya jadi klaster Covid-19," urainya.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x