Ia mengungkap kriteria wakil yang diinginkannya untuk maju dalam Pilgub Jabar. Ia berharap pendampingnya adalah orang Sunda dengan latar belakang apapun termasuk artis, atau agamawan.
"Alangkah baiknya orang Sunda, karena yang bersangkutan akan lebih mengerti hal-hal yang lebih mendalam daripada saya sendiri, karena saya masih harus banyak belajar, biarpun saya sudah lama di sini tapi saya tetap saja banyak hal-hal kultural," ujarnya.
Ilham sendiri mengaku tidak asing dengan Jawa Barat meski lahir dan besar hingga berkarir di Jerman dan pernah menetap di Amerika Serikat. Setelah lebih dari 30 tahun berada di luar negeri, ia akhirnya menetap di Indonesia.
“Setelah dari luar negeri, saya tinggal di Bandung, bekerja di Indonesia dan ngajar di ITB. Saudara saya banyak di Jawa Barat. Jadi saya tidak asing dengan Jawa Barat,” jelas dia.
Putra sulung Presiden ketiga ini juga menyadari, bahwa kepopuleran sosok dan ide, masih menjadi kendala mereka, karenanya, dalam usaha untuk mempromosikan ide-ide Ilham akan segera melakukan safari secara lebih intensif walau sudah dimulai.
Baca Juga: NasDem Resmi Tunjuk Ilham Habibie Sebagai Cagub Jabar di Pilkada Serentak 2024
"Sudah dimulai tapi harus diintensifkan, ide-ide yang disampaikan tergantung keperluan daerah itu sendiri. Tapi ada juga yang sama, seperti sektor agro, sektor industri yang ada cukup di banyak tempat. Itu yang menurut saya yang harus kita intensifkan, karena membawa banyak sekali lapangan pekerjaan dan ada efek peningkatan dari kualitas sumber daya manusia yang merupakan kunci semua negara bisa maju," ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat Saan Mustopa mengungkapkan komunikasi dengan partai politik lain untuk memajukan bersama Ilham Habibie dalam Pilgub Jabar dilakukan baik oleh pihaknya ataupun Ilham sendiri.
"Dengan berbagai partai PDIP, PPP, Golkar, Gerindra kita komunikasi walau ada yang tidak melalui saya. Tapi kita komunikasi intensif dengan PKS, PKB, karena gini, ada partai-partai yang di level provinsi sudah punya preferensi pilihan masing-masing, tapi kalau komunikasi, kita tetap komunikasi semua partai," ujar Saan.***