Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bekasi Iman Nugraha menyampaikan, revitalisasi makam KH. Raden Ma'mun Nawawi dengan melengkapi tambahan bangunan dua lantai, terdiri atas aula serta delapan ruang kelas, dengan waktu pengerjaan 90 hari.
"Ini luas totalnya kurang lebih 380 meter persegi yang kita revitalisasi atau kita bangun, semoga nanti di bulan Desember sudah bisa berfungsi dan bisa dimanfaatkan oleh pondok pesantren,” ungkap Iman.
Iman menjelaskan, usai bangunan tersebut selesai dibangun, ruang kelas yang berada di lantai atas dapat dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar para santri. Sementara aula yang berada di lantai bawah bisa dipakai untuk kegiatan acara atau pertemuan.
Untuk mempermudah akses kendaraan pengunjung atau peziarah yang datang berkunjung, pihaknya juga tengah berkomunikasi dengan pengurus ponpes untuk membongkar aula untuk dijadikan tempat parkir kendaraan.
“Sementara ini masih menunggu, ada informasi aula yang lama akan dibongkar untuk parkir, apakah nanti menggunakan APBD atau dari pondok, belum ada pembicaraan lebih lanjut," ujarnya.
Terkait upaya menjadikan makam KH. Raden Ma'mun Nawawi yang berada di Komplek Ponpes Al-Baqiyatus Sholihat ini menjadi destinasi wisata religi, Iman berencana untuk mendata tempat tersebut menjadi salah satu cagar budaya yang berada di Kabupaten Bekasi.
"Masjid ini juga rencananya akan didata sebagai cagar budaya. Salah satunya untuk wisata religi. Jadi untuk wilayah utara ada KH. Noer Ali, wilayah selatan ada KH. Ma'mun Nawawi. Mudah-mudahan setelah komplek ini direvitalisasi bisa untuk menampung pengunjung sampai 200 orang," paparnya.***