Soal Status Bandara Husein, DPR Minta Pemerintah Perhatikan Ikon Pariwisata Internasional

- 6 September 2020, 17:36 WIB
Pesawat Lion Air dengan mesin jet baru mendarat di Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung, Kamis 20 Agustus 2020.
Pesawat Lion Air dengan mesin jet baru mendarat di Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung, Kamis 20 Agustus 2020. /PRASETYO ADHI/PRFM

PRFMNEWS - Anggota Komisi V DPR RI Ahmad Syaikhu meminta pemerintah untuk memperhatikan ikon destinasi pariwisata internasional yang ada di Jawa Barat.

Hal itu dia katakan menanggapi rencana pemerintah yang bakal mengubah status Bandara Husein Sastranegara dari bandara internasional menjadi domestik.

Syaikhu menilai, penurunan status tersebut sangat berdampak pada ekonomi Jawa Barat yang cukup bergantung pada sektor pariwisata.

Baca Juga: Waspadai Penipuan Jual Beli Emas di Facebook, Jika Tak Ingin Bernasib Sial Seperti Warga Bandung Ini

Dimana sektor pariwisata Jabar manjadi salah satu destinasi favorit wisatawan mancanegara (wisman).

Menurutnya, wisman dimudahkan dengan akses Bandara Husein jika ingin berwisata ke Jawa Barat.

Ketika Bandara Husein diubah menjadi bandara domestik, Syaikhu mengatakan, wisman akan kesulitan ketika ingin berkunjung ke Jawa Barat khususnya Bandung Raya.

"Penurunan status (Bandara Husein) sangat berdampak terhadap ekonomi Jabar karena banyak wisatawan dari Malaysia dan Singapura yang masuk ke Husein. Aksesnya juga mudah karena langsung ke Bandung," kata Syaikhu saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Minggu 6 September 2020.

Baca Juga: Update 6 September, Tersisa Satu Kecamatan di Kabupaten Bandung Tanpa Kasus Corona

Terkait pengalihan rute internasional ke Bandara Kertajati, dia menilai akses kesana masih menjadi pekerjaan yang harus segera dituntaskan.

"BIJB (Bandara Kertajati) sudah dioperasikan, tapi masalah akses untuk menuju kesana belum seluruhnya terfasilitasi dengan baik karena Tol Cisumdawu belum selesai. Kalau dilihat dari data, Kertajati masih tidak menarik bagi wisatawan," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

Dia pun memberikan data yang bisa menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam rencana mengubah status Bandara Husein.

Baca Juga: Mahkamah Agung Bantah Perceraian Melonjak Selama Pandemi Covid-19, Berikut Penjelasannya

Menurutnya, sebelum Bandara Kertajati dibangun, rata-rata wisatawan yang turun di Bandara Husein per bulan mencapai 300.000 an.

Lalu ketika Bandara Kertajati sudah beroperasi, Husein juga masih menjadi primadona bagi wisatawan.

"Setelah Bandara Kertajati dibuka, Husein masih ada penumpang 4000 an per hari, Kertajati hanya 2000 an. Masih besar minat ke Husien, karena akses itu tadi," katanya.

Baca Juga: Reza Artamevia Sudah Empat Bulan Konsumsi Sabu-Sabu

Lebih lanjut dia pun mendorong pemerintah untuk segera menyelesaikan akses menuju Bandara Kertajati.

Selain itu akses menuju Geopark Ciletuh yaitu Tol Bocimi juga ia minta untuk segera dituntaskan.

Syaikhu yakin jika aksesibilitas keduanya selesai, geliat ekonomi Jawa Barat khususnya dari sektor pariwisata internasional bisa maju.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x