Sedangkan daerah lainnya seperti Sumatera Barat, Banten, Jawa Barat, Bangka Belitung, Riau, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Jambi masing-masing 1 kasus.
"Gejala yang spesifik di Indonesia seperti demam, kuning, mual, muntah, hilang nafsu makan, diare akut, dan seterusnya," ujarnya.
Kemenkes, tuturnya, sudah menunjuk 33 laboratorium nasional di Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) untuk memeriksa seluruh rujukan sampel untuk pasien-pasien di Indonesia yang diduga hepatitis.
Ia pun mengulas secara global, kasus hepatitis akut misterius telah dilaporkan ke WHO oleh 35 negara per 8 Juli 2022 dengan total kasus mencapai 1.010 probable.
Sebanyak 46 atau setara 5 persen kasus membutuhkan transplantasi hati dan 22 atau 2 persen dinyatakan meninggal dunia.
Sebagian besar kasus atau 48 persen berasal dari regional Eropa mencapai 484 kasus dan regional Amerika 435 kasus.***