Tiga Penumpang KRL Positif Covid-19, Pengelola Diminta Serius Awasi Physical Distancing

- 5 Mei 2020, 11:19 WIB
SITUASI pengguna KRL rute Depok-Jakarta pada Kamis, 12 Maret 2020. Sebagian pengguna KRL terlihat menggunakan masker, mengantisipasi penyebaran pandemi virus corona di KRL.*
SITUASI pengguna KRL rute Depok-Jakarta pada Kamis, 12 Maret 2020. Sebagian pengguna KRL terlihat menggunakan masker, mengantisipasi penyebaran pandemi virus corona di KRL.* /AMIR FAISOL/PR

BANDUNG,(PRFM) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan tes swab kepada 397 penumpang moda transportasi kereta listrik (KRL) pada Senin (27/4/2020) silam. Hasilnya, 3 penumpang dinyatakan positid covid-19.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun menyampaikan laporan temuan tersebut ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Kita sampaikan informasi ada yang positif ini ke Kementerian Perhubungan. Dan mungkin sekarang sedang dirapatkan," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (4/5/2020).

Baca Juga: Stok Darah Kian Menipis, PMI Pastikan Donor Darah Tetap Aman Meski di Tengah Pandemi

Sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19, Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- mengusulkan kepada pengelola KRL untuk menerapkan physical distancing dan protokol kesehatan dengan ketat.

"Kalau KRL tidak bisa diberhentikan, tolong pastikan dengan pengawasan ketat physical distancing-nya," ucapnya.

"Jadi, kuncinya bukan KRL-nya, tapi kepadatannya. Karena waktu itu KRL ini diputuskan tidak dihentikan operasionalnya, maka minimal kepadatannya diatur," imbuhnya.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Berli Hamdani, dalam jumpa pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (4/5/2020), mengatakan, pihaknya sudah menindaklanjuti hasil tes swab tersebut dengan merujuk satu orang positif COVID-19 ke rumah sakit rujukan dan 2 lainnya untuk isolasi diri.

Baca Juga: Didi Kempot Meninggal Dunia di RS Kasih Ibu Solo Pagi Tadi

"Sudah ditindaklanjut yang ketiga itu. Ada yang dirujuk ke RS Persahabatan karena kebetulan udah usia lanjut dan penyakit lain. Dan yang lainnya itu kita minta untuk isolasi mandiri," kata Berli.

"Kami beri rekomendasi kepada pengelola, jika tidak bisa berhenti beroperasi sementara waktu, penumpang dibatasi setengah atau sepertiga dari kapasitas, tergantung posisi penumpang. Supaya jaraknya aman untuk mencegah terjadinya penularan antar penumpang," tambahnya.

Berli menyatakan, tes swab pada penumpang KRL merupakan salah satu kegiatan Pemda Provinsi Jabar yang bersifat proaktif dalam melakukan screening. Tujuannya, untuk menemukan peta persebaran COVID-19 dan menanganinya sedini mungkin.

Baca Juga: Banyak Warga Mudik di Tengah Pandemi Demi Menyelamatkan Hidup

"Ini (screening) adalah salah satu strategi kita dalam menghadapi COVID-19 di Jabar, supaya kita bisa menemukan kasus tersebut lebih dini dan juga kita bisa mengatasinya justru pada level yang belum membahayakan bagi masyarakat," katanya.

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Humas Jawa Barat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah