Wagub Pastikan Semua Tenaga Medis di RS Rujukan Sudah Diikutkan dalam Rapid Test

- 13 April 2020, 11:59 WIB
 PEMPROV Jabar menggelar pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) COVID-19 terhadap kurang lebih 300 tenaga kesehatan (nakes) dan staf RSHS Bandung di Poliklinik Anggrek, Rabu (25/3/2020).*
PEMPROV Jabar menggelar pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) COVID-19 terhadap kurang lebih 300 tenaga kesehatan (nakes) dan staf RSHS Bandung di Poliklinik Anggrek, Rabu (25/3/2020).* /HUMAS JABAR

BANDUNG,(PRFM) - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menyatakan jika pihaknya tetap memprioritaskan tenaga medis dalam rapid test COVID-19. Hanya karena keterbatasan alat, maka rapid test diutamakan bagi tenaga medis di rumah sakit rujukan.

"Memang diakui seluruh tenaga medis memang belum (ikut rapid test). Tapi kalau rumah sakit rujukan itu tenaga medisnya sudah dites," ucapnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Senin (13/4/2020).

Baca Juga: Kerajaan Arab Saudi Masih Belum Berikan Kejelasan Terkait Ibadah Haji

Sedangkan untuk ketersediaan alat pelindung diri (APD), diakui Uu stoknya untuk rumah sakit di Jawa Barat masih mencukupi. Hampir setiap hari ada produksi APD untuk rumah sakit di Jawa Barat.

"Tetap ada pengiriman terhadap mereka yang memerlukan," tegasnya.

Baca Juga: Turaes atau Tonggeret Banyak Terdengar, Kepala Tahura: Ini Fenomena Biasa

Untuk warga Jawa Barat, Uu meminta warga untuk lebih baik diam di rumah dulu. Bahkan jika merasa sakit, jika masih bisa diobati sendiri di rumah lebih baik tak langsung ke puskesmas, klink, atau rumah sakit.

"Kalau tidak perlu-perlu banget datang ke puskesmas, ke rumah sakit, atau ke klinik mending ditahan kalau masih bisa ditahan atau bagaimana diobati sendiri," tegasnya.

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x