IDI Tegaskan Jika Tenaga Medis Sangat Harus Diikutkan dalam Rapid Test

- 13 April 2020, 07:34 WIB
 PEMPROV Jabar menggelar pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) COVID-19 terhadap kurang lebih 300 tenaga kesehatan (nakes) dan staf RSHS Bandung di Poliklinik Anggrek, Rabu (25/3/2020).*
PEMPROV Jabar menggelar pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) COVID-19 terhadap kurang lebih 300 tenaga kesehatan (nakes) dan staf RSHS Bandung di Poliklinik Anggrek, Rabu (25/3/2020).* /HUMAS JABAR

Baca Juga: Curhat Penggali Kubur Saat Makamkan Jenazah COVID-19 di TPU Cikadut

"Yang ingin kami sampaikan di sini adalah bahwa rapid test ini baik untuk tenaga medis maupun masyarakat umum sifatnya screening awal atau penyaringan, bukan alat diagnostik. Ada pemeriksaan lain yang lebih spesifisik untuk COVID-19 ini yakni PCR atau Polymerase Chain Reaction berdasarkan bahan pemeriksaan dari swab baik dari hidung maupun tenggorokan. Tapi rapid test tetap perlu untuk screening awal dan tentu untuk tenaga medis sangat diperlukan karena minimal bisa ditentukan bahwa tubuh seseorang apakah mempunyai atau antibodinya baik IGM atau IGG," urainya.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah