IDI Jabar Dorong Pengadaan APD Bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota

- 12 April 2020, 11:48 WIB
ILUSTRASI penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD).*
ILUSTRASI penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD).* /ANTARA/ANTARA FOTO

BANDUNG,(PRFM) - Di tengah pandemi corona (Covid-19), beberapa barang yang awalnya kurang mendapat perhatian masyarakat seperti masker, sarung tangan, hand sanitizer, dan baju hazmat sebagai alat pelindung diri (APD), mendadak menjadi barang penting yang sangat dibutuhkan dan teramat dicari.

Eskalasi kebutuhan terhadap APD pun terus meningkat seiring dengan semakin berkembangnya pandemi Covid-19, sementara ketersediaan barang-barang penting ini masih dirasakan tak mencukupi dan langka di pasaran.

Baca Juga: Kim Kurniawan Senang dengan Program Latihan yang diberikan Tim Pelatih

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat, Eka Mulyana mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sudah melakukan upaya memberikan bantuan pengadaaan APD bagi tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pasien corona.

Namun karena kasus corona tiap hari meningkat, membuat kebutuhan akan APD masih terasa mendesak. 

"Kebutuhan APD sangat mendesak dibutuhkan, kami rasa masih kekurangan," kata Eka saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Minggu (12/4/2020).

Baca Juga: Usul Penundaan THR Tidak Tepat dan Sengsarakan Buruh

Oleh karena itu, IDI Jabar mendorong pemerintah dalam pengadaan APD bagi tenaga kesehatan di kabupaten/kota. IDI Jabar terus berkoordinasi dengan Pemprov Jabar dalam upaya pengadaan APD.

"Kami terus berkoordinasi dengan Pemprov dalam hal ini Dinas Kesehatan Jawa Barat, jajaran kami juga ikut dalam Satuan Tugas di provinsi sehingga bisa update terus tiap harinya," kata Eka.

Eka melanjutkan, terkait pengadaan APD, satu bulan yang lalu pihaknya telah mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Banyak yang Janggal, Netty Prasetiyani Kritisi Program Kartu Prakerja

Dalam surat tersebut dijelaskan bagaimana pentingnya APD bagi tenaga kesehatan, dan kondisi ketersediaan barang itu saat ini. Ketersediaan APD menjadi hal non medis yang saat ini diperjuangkan IDI.

"Kami selain harus melakukan tugas pelayanan, ternyata harus memikirkan aspek non medis, bagaimana pengadaan APD yang notabene jadi syarat mutlak dalam melayani pasien," tandasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x