Network
BANDUNG, (PRFM) – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Barat, Mochamad Ade Afriandi mengatakan Pemprov Jabar mengedepankan keberlangsungan hidup para pekerja maupun buruh, salah satunya agar tetap bekerja di perusahannya meskipun terdampak virus corona (Covid-19). Ade pun mengaku, jika persoalan tunjangan hari raya (THR) menjadi salah satu yang menjadi fokus pemerintah.
“Kami justru sedang memikirkan bagaimana dampak Covid-19 ini dalam 1 bulan ke depan. Artinya bukan kami tidak memikirkan THR, tapi bagaimana usaha atau industri di Jawa Barat ini masih bertahan. Sehingga pekerja atau buruh tetap bekerja,” ujarnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Sabtu (28/3/2020).
Di samping itu, terkait dengan pembayarat THR memang sudah tercantum dalam aturan pada Kementerian Ketenagakerjaan RI. Namun, Ade menyebut keputusan tersebut kembali pada kemampuan perusahaan melihat dampak pandemi Covid-19 ini.
Baca Juga: Soal Status Kompetisi, LIB Dukung Keputusan PSSI Tunda Liga 1 dan Liga 2
“Ke depan pasti berbicara tentang UMSK kemudian THR. Tentunya ini juga tergantung kemampuan perusahaan dengan kondisi semuanya terdampak oleh pandemi Covid-19. Jadi kalau dikatakan, kondisi normal, ya, THR itu sudah ada aturannya tetapi dengan bencana non alam seperti Covid-19 ini tentunya menjadi pemikiran kita bersama,” kata Ade.
Ade mengungkapkan, dalam mencari solusi soal Covid-19, pemerintah daerah tidak hanya memikirkan secara kedaerahan tapi juga harus ada kerjasama antar regional. Sehingga dapat mengatasi dampak ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 ini.
“Terkait dengan pandemi Covid-19, Jawa Barat tidak bisa mencari solusi Jawa Barat. Ini harus ada kerjasama regional khususnya pulau Jawa, mengatasi dampak ekonomi dari Covid-19 mengenai ketenagakerjaan,” jelasnya.
