Wagub Jabar Buka Suara Soal Klaster Pesantren di Tasikmalaya : Sudah Isolasi di Rumah Sakit dan Hotel

- 17 Februari 2021, 20:48 WIB
WAKIL Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum didanpingi Kabinda Brigjen TNI Dedy Agus Purwanto seusai rapat koordinasi Pemprov Jabar dengan Intelijen di Hotel Grand Preanger di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung pada Kamis 17 Desember 2020.*
WAKIL Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum didanpingi Kabinda Brigjen TNI Dedy Agus Purwanto seusai rapat koordinasi Pemprov Jabar dengan Intelijen di Hotel Grand Preanger di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung pada Kamis 17 Desember 2020.* /PR/Mochamad Iqbal Maulud/

PRFMNEWS - Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar) Uu Ruzhanul Ulum terus memantau informasi terkait perkembangan kasus klaster virus corona (Covid-19) di Pondok Pesantren Persis 67 Benda di Kota Tasikmalaya.

Dari informasi terbaru yang diterima Wagub Jabar, tercatat sebanyak 380 orang yang berada di Pondok Pesantren Persis 67 Benda, terkonfirmasi positif Covid-19.

Uu menyebutkan, total populasi yang berada di Pondok Pesantren Persis 67 Benda, tercatat sebanyak 800 jiwa. Semua orang yang berada di kawasan Pondok Pesantren tersebut sudah mengikuti swab test yang digelar Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Kronologi Klaster Pesantren di Tasikmalaya, Bermula dari Satu Orang Menjadi 380 Terkonfirmasi Positif Corona

Baca Juga: Tisna Umaran Resmi Bertugas Sebagai Plh Bupati Bandung

"Informasi terbaru, 380 dari 800 orang di Pesantren Persis terkonfirmasi positif," jelas Wagub Jabar saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Rabu 17 Februari 2021.

Menurut Uu, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya bergerak sangat cepat dalam melakukan penelusuran (tracing) di Pondok Pesantren Persis 67 Benda.

Ketika mendapati lebih dari 5 orang di pesantren tersebut terkonfirmasi positif Covid-19, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya langsung melakukan swab test besar-besaran secara bertahap.

Adapun kini penghuni Pesantren Persis 67 Benda yang terkonfirmasi positif Covid-19, langsung menjalani isolasi. Untuk kasus klaster pesantren ini, isolasi terbagi menjadi dua tempat, yakni rumah sakit dan hotel.

"Pemerintah Kota Tasikmalaya langsung bergerak cepat. Ada yang diisolasi di rumah sakit dan hotel," beber Uu.

Baca Juga: Pandemi Picu Peningkatan Jumlah Pernikahan Anak, KPAI : Banyak yang Putus Sekolah

Baca Juga: Muncul Dugaan Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Kapolsek Astanaanyar Diamankan Polda Jabar

Sementara itu, Uu mengaku prihatin dengan munculnya lagi klaster Covid-19 pondok pesantren di Jabar. Ia menilai, terdapat kelengahan pengelola pesantren sehingga terjadi penularan Covid-19.

"Dari hasil analisa sementara kami atas kasus ini, muncul dugaan adanya kelengahan pengurus Pondok Pesantren dalam melaksanakan protokol kesehatan. Untuk itu, sekali lagi kita tegaskan agar seluruh Pondok Pesantren di Jawa Barat untuk tegakan protokol kesehatan. Ini agar menekan risiko penularan Covid-19," imbau Uu.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x