PRFMNEWS – Sepuluh hari setelah kejadian longsor di di Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, sedikitnya 850 pengungsi masih berada di tempat pengungsian di Bumdes Cisewu, Madrasah An-Nur, dan SMPN Talegong, Garut.
Kendati demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mengaku pihaknya mempersilahkan para pengungsi untuk pulang ke rumahnya jika kondisi cuaca tidak mengkhawatirkan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan menyatakan jika hujan kembali melanda wilayah Garut Selatan, pihaknya mengimbau para pengungsi untuk tak mengambil risiko.
Baca Juga: Update Per Kecamatan di Kota Bandung: Jumlah Kasus Positif Aktif Covid-19 di Sukajadi Paling Banyak
“Kalau cuacanya bagus, tidak hujan kami mempersilahkan masyarakat untuk kembali ke rumahnya masing-masing. Kami juga mengimbau kalau hujan besar jangan ambil risiko,” kata dia saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Minggu 13 Desember 2020.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur kawasan Garut Selatan membuat tebing Gunung Pipiti yang berada di Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut longsor pada Jumat 4 Desember 2020.
Tebing tersebut longsor menimpa area pesawahan. Akibatnya, ratusan warga dari empat kampung yang dekat dengan lokasi longsor itu pun terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Baca Juga: Update Covid-19 di Kota Bandung 12 Desember 2020: Total Kasus Terkonfirmasi 4.558
Sementara itu, terkait dengan kondisi para pengungsi, Agus menyatakan pihaknya terus memantau kesehatan pengungsi setiap harinya.