Menurut Asep, 15 sekolah tersebut mengajukan pembukaan KBM di sekolah tersebut berdasarkan sejumlah pertimbangan. Di antaranya keterbatasan fasilitas untuk menggelar pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan status zona hijau dan kuning di lokasi tersebut.
“Yang di wilayah selatan Garut, kebetulan zonanya hijau, kemudian ada kendalam mereka pada saat melakukan pembelajaran daring karena sinyal di sana kurang begitu bagus. Kemudian mereka mengajukan pada kami untuk diverifikasi,” tutupnya.***