Analisis Badan Geologi Soal Gempa Bumi yang Guncang Sumedang

1 Januari 2024, 13:00 WIB
Warga berada di samping rumah yang rusak pascagempa di Babakan Hurip, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023). BPBD Kabupaten Sumedang mencatat, sebanyak 53 bangunan di Desa Babakan Hurip mengalami kerusakan. /ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi.

PRFMNEWS - Gempa bumi terakhir dengan kekuatan magnitudo (M) 4,8 mengguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Gempa dilaporkan terjadi di darat dari kedalaman 10 kilometer.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa Sumedang terjadi pada Minggu, 31 Desember 2023 terjadi sekitar pukul 20.34 WIB. Gempa Sumedang ini terletak di koordinat 6.85 lintang selatan dan 107.87 bujur timur.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memaparkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 4,8 magnitudo yang mengguncang wilayah Kota Sumedang, Jawa Barat.

Baca Juga: Alokasi Pupuk Subsidi Akan Ditambah Melalui ABT tahun 2024

“Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG, maka kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif yaitu Sesar Cileunyi – Tanjungsari,” kata Kepala PVMBG Kementerian ESDM Hendra Gunawan, seperti dikutip prfmnews.id dari ANTARA.

Badan Geologi melaporkan Kabupaten Sumedang dekat dengan lokasi pusat gempa bumi tersusun oleh morfologi yang merupakan dataran hingga dataran bergelombang, setempat lembah, perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal.

Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api (breksi gunung api, lava, tuff) dan endapan danau.

Baca Juga: PVMBG: Gempa Sumedang Diperkirakan Akibat Sesar Cileunyi-Tanjungsari

Hendra juga menyebutkan, sebagian batuan rombakan gunung api tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter secara umum bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

“Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan rombakan gunung api yang telah mengalami pelapukan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi,” kata Hendra.

Seperti diketahui, pada 31 Desember 2023 pukul 20.34 WIB. BMKG mencatat gempa bumi berkekuatan 4,8 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Sumedang.

Baca Juga: Perubahan Jadwal KA Lokal Bandung Raya dan Garut Per Januari 2024, Peron Baru Stasiun Cimindi Diaktifkan

Gempa Bumi itu berpusat pada 6,85 Lintang Selatan, 107,93 derajat Bujur Timur atau sekitar 1,5 kilometer timur Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada kedalaman 5 kilometer.

Laporan sementara dari BPBD Jawa Barat, kejadian gempa bumi tersebut telah mengakibatkan bencana berupa kerusakan rumah penduduk di Kampung Babakan Hurip, Kelurahan Kotakaler, Kampung Rancapurut, Desa Rancamulya, Kecamatan Sumedang Utara dan Kecamatan Sumedang Selatan.

Menurut data BMKG guncangan gempa bumi dirasakan di Kota Sumedang pada skala intensitas III - IV MMI (Modified Mercalli Intensity).

Data Badan Geologi mengungkapkan sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada kawasan rawan bencana gempa menengah hingga tinggi. Kejadian gempa bumi itu tidak menimbulkan tsunami karena episentrum berada di darat.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler