Menteri PUPR Instruksikan Tol Cisumdawu Bisa Beroperasional Penuh Juni Nanti

26 Mei 2023, 14:00 WIB
Jalan tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) menjadi andalan Kabupaten Sumedang untuk mendulang PAD (Pendapatan Asli Daerah). /Pikiran Rakyat/Adang Jukardi/

PRFMNEWS - Saat ini tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Cisumdawu) sudah dibuka hingga gerbang tol Cimalaka. Sementara Seksi 4 sampai Seksi 6 dari Cimalaka hingga Dawuan belum selesai pengerjaannya.

Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dirinya sudah memerintahkan agar pengerjaan konstruksi Cisumdawu dari Cimalaka hingga Dawuan sepanjang sepanjang 29,3 km bisa selesai pada awal Juni 2023.

Kata Basuki, nantinya tol Cisumdawu yang secara keseluruhan memiliki panjang 62 km bisa beroperasi penuh penuh pada Juni 2023 hingga bisa mendukung operasional Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang kini mulai aktif kembali.

Baca Juga: Menteri Basuki Ungkap Target Kapan Tol Cisumdawu Beroperasi Penuh

"Jalan Tol Cisumdawu merupakan proyek strategis nasional yang sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Segera operasionalkan dengan tetap mengutamakan kualitas, safety , dan estetika. Ruas Tol Cisumdawu sekaligus juga untuk mendukung operasional Bandara Kertajati," tegas Basuki.

Pada musim mudik lebaran 2023 kemarin, Tol Cisumdawu seksi Cimalaka - Dawuan dibuka secara fungsional.

Tol Cisumdawu terdiri dari 6 seksi yang dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp5,5 triliun.

Baca Juga: Menteri PUPR: Tol Cisumdawu Beroperasi Penuh Juni 2023 Dukung Operasional Bandara Kertajati

Dari keenam seksi, Seksi 1 dan 2 dikerjakan oleh Pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut. Sementara Seksi 3-6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol PT CKJT.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta-Jawa Barat Brawijaya mengatakan, terdapat teknologi khusus yang diterapkan dalam pembangunan Tol Cisumdawu, yakni tekonologi geofoam EPS yang diterapkan pada pembangunan Seksi 5A di Desa Cipamekar, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang.

"Pada Seksi 5A ini, terdapat bagian tanah labil dan berair sehingga tidak bisa ditangani dengan urugan atau konstruksi biasa. Ini yang pertama dikerjakan dengan skala massal dengan volume hampir 40 ribu m3. Timbunan ringan ini akan mengurangi risiko longsor," kata Brawijaya.

Geofoam EPS adalah material yang berbentuk balok-balok berbobot ringan dan sudah biasa diterapkan di luar negeri, terutama untuk menangani lapisan tanah yang labil.

"Kelebihan utama dari geofoam adalah bebannya yang ringan. Sebagai perbandingan berat tanah timbunan adalah 1800 kg/m3, sedangkan berat geofoam hanya 25 kg/m3," ujar Brawijaya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler