Dari 554 Ormas di Kabupaten Sumedang Mayoritas Tergolong Tidak Aktif

23 Mei 2020, 09:00 WIB
Sejumlah kendaraan tampak melintasi gapura “Selamat Datang di Sumedang, Kota Tahu” yang baru dibangun di Jalan Raya Bandung-Cirebon, tepatnya di Desa Ciherang, Kec. Sumedang Selatan, Minggu (2/2/2020), Masyarakat banyak yang kecewa karena gapura tersebut dinilai jelek.* /Adang Jukardi/”PR”/

BANDUNG, (PRFM) – Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sumedang mencatat saat ini ada 554 organisasi masyarakat (ormas) di Kabupaten Sumedang. Namun demikian, dari jumlah tersebut mayoritas ormas dinyatakan tidak aktif.

Kasie Ketahanan Masyarakat pada Kantor Kesbangpol Kabupaten Sumedang, Cepi Rubandi mengatakan dari jumlah 554 ormas tersebut hanya 218 ormas yang dinyatakan aktif dan sebanyak 336 ormas dinyatakan tidak aktif.

"Kami telah melakukan cross cek terhadap keberadaan 554 ormas yang tersebar di 26 kecamatan tersebut dan ternyata yang aktif hanya 218 ormas saja, dan yang tidak aktif cukup banyak," kata Cepi, Jumat (22/4/2020).

Baca Juga: Waduh, Petugas Dapati Warga yang Nekat Mudik Satu Mobil Diisi 15 Orang

Menurut Cepi, suatu ormas dikatakan tidak aktif setelah pihaknya melakukan cross cek ke lapangan ternyata tidak ditemukan sekretariat ormas tersebut.

"Bahkan papan namanya saja tak ada dan ketika nomor telepon dicek ternyata tidak aktif," tambah Cepi.

Diakui Cepi keberadaan ormas yang benar benar ada dan aktif ini memang sangat diperlukan mengingat pihaknya juga harus melaporkan keberadaan ormas ke tingkat provinsi.

Baca Juga: Pasien Corona di Sumedang Sembuh Setelah 63 Hari Diisolasi di RSUD

Selain itu lanjutnya data ormas ini juga diperlukan ketika ada bantuan yang turun, mudah untuk mencari dan melakukan pengecekan kepada ormas yang bersangkutan.

Lebih lanjut dikatakan dua, validasi terhadap ormas ke lapangan yang telah mendaftar ke Kesbangpol ini dilakukan setiap tahun.

"Jadi ketika ada ormas yang mendaftar ke Kesbangpol, kamipun akan melakukan pengecekan ke lalangan apakah ornas tersebut benar benar ada atau tidak," tandasnya.

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler