PBB Akhirnya Masukkan Israel ke 'Daftar Hitam' Negara Pelaku Kejahatan pada Anak

- 9 Juni 2024, 12:00 WIB
Seorang pria Palestina menjadi korban akibat serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir Al-Balah, di Jalur Gaza tengah, 8 Juni 2024.
Seorang pria Palestina menjadi korban akibat serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir Al-Balah, di Jalur Gaza tengah, 8 Juni 2024. /REUTERS/Ramadhan Abed

PRFMNEWS - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akhirnya memasukkan Israel ke dalam daftar hitam sebagai pelaku kekerasan terhadap anak.

Hal itu buntut dari Israel melancarkan serangan kepada gedung sekolah PBB di Gaza, Palestina, beberapa hari lalu. Daftar hitam ini disematkan ke Israel setelah delapan bulan konflik bersenjata berlangsung.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dirinya telah memberitahukan keputusan tersebut kepada atase pertahanan Israel di Amerika Serikat, Mayor Jenderal Hidai Zilberman.

Guterres dilaporkan menyatakan bahwa Israel akan dimasukkan dalam daftar hitam bersama Rusia dan organisasi teroris seperti ISIS/Daesh, Al-Qaeda, dan Boko Haram.

Guterres juga mengatakan dirinya telah memberitahukan keputusan tersebut kepada atase pertahanan Israel di Amerika Serikat, Mayor Jenderal Hidai Zilberman.

Dalam postingan media sosial pada hari Jumat, Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan mengatakan dia menerima pemberiatahuan resmi mengenai keputusan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Meskipun ada upaya Israel untuk membujuk Guterres agar mempertimbangkan kembali, keputusan tersebut tetap berlaku, dan Israel dijadwalkan untuk masuk dalam daftar hitam yang akan diterbitkan minggu depan.

“Ini sungguh keterlaluan dan salah,” tulis Erdan, dalam sebuah unggahan video, seperti dilansir Al Jazeera.

Ia mengaku telah menanggapi keputusan memalukan tersebut. Namun, ia menekankan bahwa tentara Israel adalah yang paling bermoral di dunia.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah