“Saya melihat asap hitam membumbung ke langit. Saya berlari keluar untuk menyelamatkan hidup saya,” kata pria berusia 47 tahun tersebut.
“Jeritan orang-orang masih bergema di benak saya,” tambahnya. "Orang-orang berteriak minta tolong."
Masjid tersebut berada di dalam Garis Polisi Peshawar, area yang merupakan bagian dari zona merah kota tempat sejumlah instalasi penting pemerintah berada, termasuk Gedung Menteri Utama, Gedung Gubernur, dan gedung majelis provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Kamal Hyder dari Al Jazeera, melaporkan dari Islamabad, mengatakan bahwa “pembom bunuh diri [dilaporkan] duduk di barisan depan salat berjamaah di dalam masjid”.
Baca Juga: Ridwan Kamil Siapkan Observatorium Bosscha Menjadi Kawasan Cagar Budaya
"Kami telah menemukan jejak-jejak bahan peledak," kata Khan.
Sarbakaf Mohmand, seorang komandan Taliban Pakistan (Tehreek-e-Taliban, atau TTP), awalnya mengaku bertanggung jawab atas serangan itu di Twitter.
Namun, taliban lokal yang dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan, kelompok payung Sunni dan kelompok militan sektarian, membantah bertanggung jawab.
Saksi mata tersebut mengatakan dia sedang berada di luar masjid ketika ledakan terjadi.
“Kami menerima 19 korban tewas, dan lebih dari 90 lainnya mengalami luka dari ledakan Peshawar Police Lines,” kata Mohammad Asim, juru bicara Rumah Sakit Lady Reading, menyebut nama daerah tersebut.